Unaaha, Koran Sultra – Ironi dunia pendidikan kembali terlihat di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Miris dan memprihatinkan seperti itulah kira – kira gambaran yang didapati awak media ini saat berkunjung ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Besu Kecamatan Morosi, selasa 21/11 kemarin.
Bagaimana tidak memprihatinkan, dari total 6 unit RKB di Sekolah ini yang bisa difungsikan hanya setengahnya saja, sehingga proses belajar mengajar disekolah ini ikut terganggu dengan digabungnya siswa dari kelas lain saat proses PBM.
Tiga unit RKB sekolah ini Kondisinya sudah tidak layak lagi digunakan, ditambah lagi banjir lumpur yang menggenangi Ruang Kelas yang tingginya bahkan ada yang mencapai 1 meteran, dan sayangnya hingga kini nampaknya belum ada perhatian serius pemerintah setempat terkait kondisi RKB SDN Besu ini yang dari hari kehari semakin rusak parah.
Amatan awak media ini terlihat 3 buah RKB pada bangunan unit 1 SDN Besu tidak dapat lagi dihuni dan dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan proses belajar mengajar,akibat bangunan RKB tersebut dikelilingi timbunan tanah setinggi 1 meter lebih atau separuh dari tingginya tembok bangunan,mulai dari luar sampai kedalan RKB. Begitu pula didalam RKB, semuanya digenangi tanah lumpur yang dibawah kurasan air hujan dari puncak gunung jalan poros Desa Besu yang sementara ditingkatkan pembangunannya.
Nurlian,S.Pd selaku Kepsek SDN Besu satlat diwawancarai menuturkan dirinya sangat prihatin dan merasa kesulitan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar siswa, karena ada 3 buah bangunan RKB tidak berfungsi lagi akibat tertimbun tanah dan digenangi lumpur,” Diantaranya Ruang belajar kelas 1,2 dan 3 dan Saya sudah berulang kali laporkan ke dinas pendidikan Kabupaten Konawe terkait kondisi sekolah SDN Besu ini” Katanya.
Namun sampai saat ini pihak dinas pendidikan Konawe belum ada tanggapan dan respon, Lanjutnya.
” Bangunan RKB unit 1 sekolah ini sudah berapa kali mengalami musibah, Diantaranya dijatuhi mobil tangki pebgangkut semen Tonasa hingga tembok dan atap bangunannya hancur. Sekarang ini bangunan RKBnya sudah tertimbun tanah lagi. Dari 6 buah RKB,yang berpungsi tinggal 3 unit RKB sementara yang 3 lainnya sudah tertimbun tanah” bebernya.
Dikatakanya, Jumlah kelas yang ada saat ini sebanyak 6 kelas, ” Dimana tempat kami akan bawa siswa kami ini belajar apabila bangunan RKB yang 3 buah ini tidak secepatnya ditangani dan diperbaiki” tuturnya.
Nurlian selaku Kepsek SDN Besu berharap dan meminta kepada pemerintah dalam hal ini pihak Instansi terkait yakni Dinas Pendidikan Konawe selaku penanggung jawab bidang pendikan,agar kiranya dapat turun tangan melihat dan menyaksikan langsung dan mengepaluasi kondisi bangunan RKB SDN Besu ini. ” Apakah masih bisa di selamatkan dari ancaman timbunan tanah,genangan lumpur dan lainya atau tidak. Supaya bangunan RKB tersebut dapat digunakan” Ujarnya berharap.
Pantauan awak media ini, untuk mengantisipasi agar tanah dan lumpur tidak meluap masuk ke dalam halaman sekolah tesebut,karena bangunan sekolah berada di bawah dari atas jalan,sebaiknya talut pengamannya di tinggikan sebelah dan saluran drinasenya di permanen,diperluas dan diperdalam,supaya air dari atas gunung tidak meluap masuk kedalam halaman sekolah.
KONTRIBUTOR : GUNAWAN