Bupati Kolaka Hadiri Lounching Buku Politik Pancasila Karya Anak Bangsa


Kolaka, Koran Sultra – Mimbar Politik Pancasila Instiute bersama Sekolah Politik Indonesia, beserta berbagai lembaga kemahasiswaan yang ada dikolaka mengadakan kegiatan seminar Pemberdayaan Pemuda berbasis Pancasila dan Launcing Buku Politik Pancasila “sebuah Paradigma” untuk pertama kalinya di launching ditanah kelahiranya penulis, dengan mengangkat tema Launching Buku Politik Pancasila “ Sebuah Paradigma” Karya Anak Kolaka.

Tujuan acaranya tidaklah lain, bagaimana menampilkan sebuah pandangan berbeda tentang Pancasila sebagai bentuk kecintaan luar biasa terhadap Ideologi bangsa Indonesia. Yang kemudian, untuk menginspirasi masyarakat dan pemuda khususnya di kabupaten kolaka tanah kelahiran penulis untuk bisa dan ingin berkarya dalam bentuk apapun yang sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Pancasila.

Dalam kegiatan Lauching Buku Politik Pancasila “ sebagai Sebuah Paradigma” juga dirangkaikan dengan Seminar Pemberdayaan Pemuda berbasis Pancasila, tujuan yang mendasari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan memperjelas batasan, arah, model serta konsep pemberdayaan pemuda sesuai dengan Pancasila. Yang kemudian nantinya setelah dipahami bagaimana bentuk pemberdayaan pemuda menurut Pancasila, cara berfikir dan perilaku pemuda sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Harapan yang diingin dari terlaksananya kegiatan ini, pemuda mampu mengembangkan cara berfikir kreatif dan menginspirasi, yang nantinya kemudian pemuda khususnya pemuda kolaka mampu menciptakan karya-karya produktif serta ikut serta mengampanyekan Pancasila sebagai pandangan hidup yang relevan dan rasional yang menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan pemuda.

Dari gambaran sejarah semangat kemerdekaan muncul dari gerakan pemuda disetiap daerah daerah sehingga terpolarisasi menjadi kekuatan nasional yang kemudian kemerdekaan indonesia dapat diraih. Seiring berjalannya waktu, bermunculan masalah-masalah dekadensi atau penyimpangan moral, berbagai luapan kritis tetapi tak pancasilai dan hedonis cenderung merusak kepribadian bangsa bermunculan secara masih. Dengan dasar ini kemudian buku Politik Pancasila “Sebuah Paradigma” dan Seminar Pemberdayaan Pemuda Berbasis Pancasila ini ingin memperjelas serta memberikan gambaran bagaimana selayaknya seorang pemuda dalam bernalar dan berperilaku yang sesuai dengan pedoman hidup yang telah ditetapkan. Bahwa ukuran dan pembeda kepemudaan dalan proses berfikir dan berperilaku sangat berbeda dengan bangsa lainnya.
Acara seminar Pemberdayaan Pemuda berbasis Pancasila dan Launcing Buku Politik Pancasila “sebuah Paradigma” resmi dibuka oleh Bupati Kolaka H. Ahmad Safei di aula sasana praja pada senin 27/17. acara tersebut di pandu oleh mc oleh Resky Wulandari (kiki) dan diisi oleh empat orang yang menjadi narasumber, dintaranya bupati kolaka H. Ahmad Safei, DPRD kolaka yang diwakili oleh Muasdalim zakkir, Syaifudding Mustaming dan Andi Muslimin yang tidak lain adalah penulis itu sendiri.

Diawal acara, penulis yang sekaligus anak kolaka sendiri, mnetakan dalam sambutannya, bahwa kita harus bangga dengan tanah kelahirnya kita, terlepas bahwa daerah itu memperhatikan pemudanya, bangga menjadi menjadi anak daerah tidak harus mematikan daya kreasi dan kreaif pemuda jika pemerintahnya dan segenap elemen daerah tidak mempedulikan kemampuan dan kualitas pemudanya. Sedangkan Bupati kolaka dalam pidatonya, mengutarakan kebanggaannya dengan penulis yang merupakan ptra asli kolaka dalam karyanya dalam bentuk tulisan, ia berharap kedepannya akan banyak pemuda-pemudi kolaka yang bisa berkarya dan membangunkan semangat pemuda untuk terus berinovasi baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk karya lainnya.

Catatan : acara tersebut juga diisi oleh serangkaian acara hiburan seperti tarian kreasi paduan suara yang dibawakan oleh mahasiswa dari Universitas Sembilanbelas November kolaka untuk menghibur para peserta tamu undangan. dalam acara tersebut terlihat antusias para peserta dalam mengikuti serankaian acara yang mengikuti acara tersebut sampai akhir.

Kontributor : Andi Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *