Teluk Bone Mengganas, Nelayan Kolut Tidak Bisa Melaut

Ratusan Kapal Nelayan di Kolaka Utara parkir, Nelayan memilih tidak turun melaut disebabkan cuaca buruk.

Ratusan Kapal Nelayan di Kolaka Utara parkir, Nelayan memilih tidak turun melaut disebabkan cuaca buruk.

Lasusua, Koran Sultra – Disetiap Akhir Tahun Teluk Bone sering terjadi angin kencang maupun ekstrimnya Cuaca Buruk, Imbas cuaca Buruk Ratusan Nelayan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provensi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak bisa melaut untuk mencari ikan dengan ombak mencapai ketinggian empat meter. Para nelayan memilih memarkir kapal -kapalnya dan merajut jala (Alat tangkap) maupun Alat pancing untuk diperbaiki.

Dedi warga Desa Pitulua mengatakan, Para Nelayan disini sudah empat hari tidak melaut karena ombaknya besar mencapai ketinggian 4 meter.

“Bagaimana mau mancing kalau kapalnya tidak bisa tenang, sementara kami dihantam ombak dari Teluk Bone yang dahsyat,” jelasnya.

Para Nelayan juga rugi turun melaut dengan ombak yang besar kerena bahan bakar (Solar) cepat habis akibat hantaman ombak besar. kita lihat saja di sini, Para Nelayan ketakutan melaut, paling memperbaiki jala dan alat pancingnya. ungkapnya.

Dedi berharap ke Pemerintah Kolaka Utara untuk membantu mencarikan solusi agar Nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca buruk diberikan modal untuk usaha. terangnya.

Sementara Kasi Kedaruratan BPBD Kolut, Ramsyah, mengingatkan kepada Para Nelayan untuk tidak turun melaut dengan Gelombang yang besar akhir tahun ini dan diingakan juga bagi Pengendara Roda dua maupun pengendarz toda empat yang melintas dijalut Tol Untuk berhati – hati, sebab hempasan ombak sudah sampai kejalan.

“Diperkirakan Gelombang sampai Bulan Februari 2018, tetapi Hitungan Suku Bajo diBulan Maret 2018 akan terjadi Gelombang besar sekali – sekali, mereka Menamakan Bulan Maret Adalah Bulan Janda yang artinya, setiap Laki – Laki yang melaut dibulan Itu tidak akan kembali lagi,” ujarnya.

Pantauan Koran Sultra di Desa Pitulua, Ratusan Kapal – Kapal nelayan berlabuh dibalik jalan yang baru saja ditimbun, sementara Penahan Ombak atau kanal terlihat sepanjang 200 meter sudah ambruk dihantam Gelombang.

KONTRIBUTOR : ISRAIL YANAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *