Koperasi Mina Bahari Pomalaa Terapkan Sistem Grammen Bank Pesisir


Kolaka, Koran Sultra – Beranjak dari gebrakan Prof. Muhammad Yunus, peraih nobel perdamaian karena konsep Grameen Bank (Bank Desa) yang dia terapkan untuk mengentaskan kemiskinan di Bangladesh. Koperasi Mina Bahari Kecamatan Pomalaa terapkan sistem grammen bank pesisir. Selasa, (23/01).

Selaku ketua Koperasi dan Manager grammen bank pesisir koperasi mina bahari Pomalaa, H. Jumas, SH. MH, menyampaikan, melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) dengan sistem peminjaman kepada bank terkait yang dilaksanakan oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil, kelautan dan perikanan yang telah berjalan selama ini, pada umumnya penerapan sistem grammen bank pesisir, Koperasi Mina Bahari merupakan satu-satunya yang ada di Sulawesi Tenggara yang berkedudukan di kecamatan Pomalaa ini. Ungkapnya

Sebenarnya, sistem grammen bank pesisir ini sudah berjalan kurun waktu 1,5 tahun, yaitu sejak tahun 2015 – sampai sekarang, kami sudah mendapatkan nasabah sekira 500 – 600 Orang khusus Ibu-ibu yang bergerak dibidang industry rumahan. Lanjutnya

Karena itu, kehadiran kami dengan sistem grammen bank pesisir di tengah-tengah masyarakat, pada khususnya Ibu-ibu mereka mereka merasa terbantu. Dengan pinjaman dari Rp. 500.000 – Rp. 2.000.000, pinjama  tanpa agunan dan pengembalian perminggu sampai 30 (tiga puluh) minggu dan alhasil mereka merasa tidak terbebani akan hal itu. Sambung H. Jumas saat dikonfirmasi di ruang kerjanya oleh media ini.

Sebagai staff Koperasi Mina Bahari, Ikhwal mengatakan, berdasarkan data yang terkumpul dari kami, penerapan sistem grammen bank pesisir ini, khusus di Kabupaten Kolaka sudah tercover sebanyak 37 kelompok dan masing-masing kelompok maksimal pinjaman Rp. 2.000.000, yang mana hal itu ibu-ibu bisa kelola dana tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing.” tandasnya

Pertimbangannya, mungkin tidak ada ibu-ibu yang mau pergi ke Bank pinjam uang 2 juta, apalagi mungkin pihak bank melihat kwalitas usaha ibu-ibunya tidak menjanjikan, di lain sisi sekarang banyaknya tengkulak-tengkulak dengan bunga yang relatif tinggi. Karenanya kami juga agak kewalahan untuk membentuk kelompok-kelompok bagi nasabah baru belum lagi jaraknya yang relatif jauh. Imbuh Jumas

Untuk lebih efektifnya sistem grammen bank pesisir ini, kami berharap pada pemerintah dalam hal ini dinas kelautan dan perikanan untuk memberikan semacam dukungan baik berupa operasional dan lain sebagainya. Tutupnya

KONTRIBUTOR : HAMDAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *