Andoolo, KoranSultra.Com – Wisata merupakan tempat alternatif untuk menghilangkan penat seseorang, tidak heran beberapa orang lebih memilih menuju tempat wisata alam dibanding menguras kantong ke luar negeri hanya untuk menghilangkan penat dan lelah.
Di Sulawesi Tenggara sendiri, wisata merupakan tempat yang sangat diagung-agungkan tidak heran, ada beberapa daerah menjadikan obyek wisata sebagai wilayah yang unggul.
Seperti halnya Konawe Selatan, ada beberapa desa di wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan wisata alam. Desa Anggokoti, Kecamatan Buke misalnya, ditempat tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata baru di Kabupaten Konsel.
Gagasan potensi wisata di tempat tersebut, sudah pernah ditinjau oleh dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel. Tinggal menuggu lirikan dari pemerintah terkait saja, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerja Umum hingga Balai Sungai IV Provinsi Sultra, agar wilayah tersebut dapat menjadi salah satu sumber peningkatan ekonomi rakyat.
Peningkatan obyek wisata di Sultra juga menjadi salah satu komitmen PJ Gubernur Sultra Teguh Setyabudi. Bahwasanya, dengan masa tugas yang diamanahkan pemerintah padanya, pihaknya bakal manfaatkan untuk fokus menggali potensi pariwisata di daerah Sultra.
”Masih banyak potensi objek wisata menarik di Sultra yang belum digali, sehingga pemerintah harus fokus mengembangkan potensi wisata di daerah ini,” kata Teguh di kendari, Selasa (6/3/2018) lalu.
Untuk itu, Gubernur ini meminta dukungan peran serta semua pihak agar bersama sama bergerak membangun Sultra utamanya pada sektor pariwisata, agar dapat mengembangkan perekonomian di Sultra.
Kepala Desa Anggokoti, Agustam menuturkan, tidak hanya potensi agro wisata saja yang dapat di kembangkan di wilayahnya, akan tetapi di desa tersebut juga memiliki lokasi bendungan yang disebut Bendung Watu Mokala.
Dibendungan Watu Mokala ini sangat berpotensi untuk dijadikan kolam renang di sekitarnya. Selain itu juga berpotensi untuk pengembangan keramba apung, pengembangan pertanian karna selain berwisata juga dapat menikmati hasil pertanian seperti durian, buah naga, salak, jeruk manis, dan lain lainnya.
”Ada juga pemandangan yang indah dengan adanya gunung-gunung yang indah, sungai dan pohon kayu karet yang berpotensi sebagai persiapan tora dan perhutanan sosial yang diatur pada pp nomor 88 tahun 2017,” terang Agustam.
Dengan adanya lokasi agro wisata tersebut yang terletak di desa anggokoti,desa awalo,desa ranooha lestari,asembo mulia dan desa adaka jaya yang tegabung dalam satu kecamatan yang berjarak 11 kilo meter dari ibukota kabupaten konawe selatan yang perlu dikelola secara profesional agar benar-benar menjadi destinasi wisata bertaraf nasional bahkan bisa bertaraf internasional.
Di era saat ini lanjut kepala desa anggokoti (Agusman) setiap penikmat wisata dari berbagai negara dunia memiliki pilihan untuk menikmati pariwisata di Indonesia, Ada yang memang hanya ingin menikmati destinasi dengan kawasan permandiannya Ada yang menginginkan wisata alam.
Tetapi ada juga wisatawan yang menginginkan obyek wisata budaya dan cagarnya . Karena itulah maka perlu dikembangkan secara profesional semua potensi yang ada khususnya di konawe selatan.
Selain pariwisata, pengembangan dan intervensi di bidang pertanian juga patut dilakukan. sejak dahulu sudah menjadi salah satu sentra penghasil padi, jagung dan sejumlah hasil pertanian lainnya, termasuk pokea yang di kembangkan di sungai oleh kepala desa anggokoti (Agusman ) yang saat ini sudah menjadi tambahan mata pencarian oleh masyarakat,dengan hal ini agar pemerintah dan pemangku kebijakan agar dapat berpartisipasi mencermati dan menggali potensi yang ada di Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan.
Kontributor : Resa