Lasusua, Koran Sultra – Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) telah melangsungkan peringatan dua peristiwa berbeda yakni Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 / 2018 M di Lantai ll Masjid Agung Bahru Rasyad wal Ijtihaj Lasusua, Kamis (12/4).
Pada kesempatan itu, Bupati Kolut nur Rahman Umar dalam sambutan pembukanya meminta seluruh jajaran aparatur sipil di pemerintahannya meneladani sosok figur Nabi Muhammad SAW.
Kata Nur Rahman, isra dan mi’raj diperingati bukanlah sekedar seremonial belaka. Namun, yang utama bagaimana sosok sang nabi terakhir umat Muslim itu tercermin dalam setiap pribadi pengikutnya dalam hal ini dikhususkan bagi dirinya dan seluruh jajaran roda pemerintahannya dalam membangun daerah menuju masyarakat madani.
Isra’ dan mi’raj merupakan peristiwa besar dalam sejarah Islam yang dialami sang nabi. Di dalamnya terdapat perintah akan kewajiban bagi umat Muslim mendirikan shalat. Ia percaya, jika shalatnya baik maka baik pula perangai seseorang tersebut. “Itu modal bagaimana kita bersama bersatu membangun Kolut yang maju dan sejahtera,” ujarnya.
Pengabdian Nabi Muhammad sambung suami Nurhayani itu harus tetap hidup dan tumbuh dalam menjalani keseharian terkhusus bagi aparatur dalam lingkungan kerja. Masa sejarah hidup nabi tersebut tidak hanya untuk agama dan umat Islam saja, namun juga pengabdian di sektor pemerintahan dan kenegaraan.
Didalamnya itu papar dia ada prinsip pentingnya membangun prinsip persaudaraan ukhuwah Islamiah (sesama umat Islam), wathaniyah (sebangsa) dan Basariah (sesama manusia) dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju dan bermartabat itu. “Itu dicontohkan Rasulullah ketika melakukan hijrah dari Makkah menuju Madinah. Namun, secara umum semuanya itu sulit diwujudkan tanpa dilandasi keimanan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda yang terjadi di waktu yang bersamaan. Isra’ merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjidil Aqsha. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan dari Masjidil Aqsha naik ke langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
KONTRIBUTOR : ISRAIL YANAS