Raha, KoranSultra.Com – PJ Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Teguh Setyabudi, baru-baru ini berkunjung di Desa Lambiku, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna.
Kunjungan Teguh Setyabudi tersebut, tak lain meninjau lokasi pembibitan jati nuklir, yang keuntungannya sangat menjanjikan masyarakat banyak.
Teguh menyebut jati nuklir ini keuntungannya sama dengan menambang emas. Untuk itu ia menyebut jika jati nuklir merupakan emas hijau.
“Tidak perlu kejar tambang susah payah. Kita tinggal memelihara saja emas hijau, yang lebih menjanjikan keuntungannya bagi masyarakat,” ujar Teguh, Jumat (20/4).
Dijelaskannya, pengembangan komoditas jati unggul yang dihasilkan melalui aplikasi teknologi nuklir, keuntungannya sanggat menjanjikan.
Bayangkan saja, dengan memiliki tanah 1 hektar, warga sudah bisa menanam jati sebanyak 500 pohon. ”Kita tinggal bersabar selama 10 tahun, kita sudah bisa panen. Uang yang bisa dicetak per 500 pohon, sebanyak Rp 2,5 milyar,” ungkap PJ Gubernur Sultra ini.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk menanam, tenang saja, karena pemerintah juga bakal menyediakan kawasan hutan seluas 20 ribu hektar dengan status pinjam pakai dan bagi hasil.
Teguh Setyabudi, saat melihat dirut PT. Jati Wuna Lestari, La Ode Rifai Pedansa melakukan persentase di Aula Laboratorium KSU Kalidawa Wuna, bahwasanya penanaman jati nuklir sangat menguntungkan bagi masyarakat jika dapat dukungan dari pemerintah, Teguh langsung merespon balik.
Dikatakannya, pemerintah tinggal menindak lanjuti program tersebut. ”Kami selaku pemerintah sangat merespon apa yang telah dipaparkan dalam penanaman jati yang ada di kawasan Kabupaten Muna. Dan kita tetap mendukung, apa lagi kegiatan tersebut tidak semata-mata nilai ekonomis, namun juga dapat menyelamatkan hutan,” kata Teguh, saat mengelar diskusi bersama Bupati Muna LM Rusman Emba dan dirut PT. Jati Wuna Lestari, La Ode Rifai Pedansa.
Kata Teguh, pihaknya pun ikut tertarik akan program tersebut. Sebab, program tersebut menurutnya sangat menginspirasi perusahaan besar.
“Mari masayarakat Muna, hususnya untuk menanam jati. Ini sangat luar biasa. Sayapun ntertarik akan program ini,” ujarnya.
Bupati Muna LM Rusman Emba, berharap agar lokasi yang telah disiapkan, dapat menjadi pusat pengadaan bibit jati. Mengingat, pembibitan jati ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia Timur.
”Untuk di Indonesia bagaian timur, pembibitan jati hanya ada di Muna. Untuk itu, Insha Allah kedepan Muna bakal menjadi pusat pengadaan bibit jati,”terangnya.
Kontributor : Bensar