Langka, Harga Garam di Muna Capai Rp.10 Ribu Perbungkus


Raha,Koran Sultra – Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna bisa turun tangan menstabilkan harga garam beryodium dipasaran, bagaimana tidak harga garam didaerah ini bak air laut yang harganya pasang surut dengan harga jual yang tinggi menembus angka Rp. 10 ribu perbungkusnya.

Informasi yang dihimpun awak media, harga garam dipasaran bervariasi harga dari Rp.5 ribu sampai tertinggi Rp. 10 ribu perbungkus. Padahal sebelumnya harga garam perbungkus Rp.2000 ribu bahkan dijualkan tiga bungkus Rp.5 ribu.

” Heran mahal sekali garam, mending masak mengunakan air laut sekalipun tidak beriodium, jual garam bagaikan air laut pasang surut,” Ujar Agan (33) warga Muna usai membeli garam, Senin (7/5) di Pasar Sentral Laino Raha.

Sementara itu Wa Ode Uli (50) salasatu penjual garam di Pasar Sentral Laino Raha ditemui oleh awak media, mengatakan sekarang garam susah, dan informasi terbaru kabarnya dua agen garam di Muna ditutup.

” Kita susah garam, kami saja beli di Lawa Kabupaten Muna Barat, beli perbungkus Rp.5 ribu dan kami jual Rp.7 ribu, soalnya garam sekarang kosong, ” Ujarnya saat diwawancarai.

Pedagang garam lainnya yang ditemui dipasar sentral, Wa Dobe mengatakan garam diantarkan dikios miliknya 60 bungkus dipaketkan satu kantong plastik, harganya Rp.150 ribu.

“Harganya bervariasi,kalau saya jualkan ini Rp.5000, bahkan ada menjual sampai Rp 10 ribu satu bungkus,”bebernya.

Ditemui Arif Wau Kabid perdagangan Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindak) Muna, membenarkan kalau dua agen garam di Muna dicabut izinya pada Jumat (4/5) disebabkan tidak memiliki dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI)

“Untuk sementara ditutup dengan balai pom Kendari karena tidak memiliki dokumen SNI, tetapi kami upayakan secepatnya agar berjalan dengan baik. Kali ini garam disuplai dari Kendari,”ujarnya.

KONTRIBUTOR : BENSAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *