Raha,Koran Sultra – Puluhan sekolah di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara terancam “Gulung Tikar” diakibatkan tidak mampu membiayai operasional sekolahnya akibat dana Bantuan Operasional Sekolahnya (BOS) kedepannya tidak bisa lagi mereka terima karena tidak memenuhi syarat, hal ini terjadi semenjak daerah ini tidak lagi tercatat masuk dalam kategori daerah tertinggal berdasarkan peraturan presiden nomor 131 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2015–2019. Tercatat untuk Provinsi Sulawesi Tenggara hanya tiga kabupaten yakni Konawe, Bombana dan Konawe Kepulauan, masuk daerah tertinggal.
Informasi yang dihimpun awak media, kurang lebih 40 sekolah yang terdata sementara yang ada di Kabupaten Muna, dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikhawatirkan tutup karena tidak adanya biaya operasional sekolah.
Sebelumnya, sekolah tersebut masuk daerah tertinggal, dengan sekolah yang memiliki siswa dibawa rata 20 sampai 30 siswa, maka dicukupkan dan terhitung menjadi 60 siswa tercantum dalam dana BOS karena sebagai syarat.
“Sekarang tidak bisa berdasarkan jumlah murid untuk menerima dana BOS, berbeda sebelumnya dia dicukupkan 60 siswa, makanya kita komunikasikan apakah bisa dimasukan anggaran perubahan APBD provinsi terkait dana BOS tersebut,” Ujar Asarumada selaku Kabid Saspras Dinas Pendidikan dan Kebudyaan (Dikbud) Muna saat ditemui Senin (7/5).
Ternyata hilangnya dana BOS berdampak buruk bagi siswa yang bisa terhenti untuk tidak sekolah bahkan tidak menerima siswa lagi. Tahun 2017 masih mendapatkan dana BOS bersyarat 60 siswanya dicukupkan.
Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pihak sekolah, Salah satu Kepala Sekolah yang dimintai tanggapannya mengatakan pihaknya juga mengkhawatirkan hal ini, ” Yang pertama kita tidak bisa bayarkan gaji guru tidak tetap dan banyak konsekuensi buruknya,” ujar La Ode Bandaribu salasatu kepala sekolah SDN Kontu Naga.
KONTRIBUTOR : BENSAR