Lasusua, Koran Sultra – H. Sattare (60) warga Dusun V Desa Lapolu Kecamatan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provensi Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas, diduga terkena perangkap babi (jerat babi) yang menggunakan kawat beraliran listrik dipasang sendiri. Korban ditemukan pada pukul 15.00 wita, Rabu (16/05/2018) sore.
Kapolsek Kodeoha Kolut, Ipda Haeruddin. SH, saat dikonfirmasi Koran Sultra membenarkan kejadian tersebut saat Musa (23) anak korban melaporkan bahwa ayahnya tewas tersengat perangkat babi yang dialiri aliran listrik dengan kronologis.
“Pada hari Rabu (16/05/2018), sekitar pukul 07.00 Wita bertempat di gunung Dusun V Desa Lapolu Kecamatan Tiwu . Korban bernama H. Sattare (60), warga dusun V Desa Lapolu, meninggalkan rumah berangkat kekebun untuk menyemprot rumput, pada pukul 12.00 wita siang keluarga korban resah dan gelisah, pasalnya korban sampai saat ini, korban belum pulang makan siang seperti biasanya,” ujarnya
Lanjut , karena H. Sattare (korban) belum pulang juga, sampai pukul 15.00 wita, anak korban Musa menyusul kekebun namun sampai dikebun musa tidak melihat ayahnya H. Sattare, sehingga dia (musa) memanggil ayahnya tetapi tidak ada jawaban, sehingga dia menyusuri pagar dan terlihat Ayahnya H. Sattare tergeletak dengan posisi terlentang keatas tidak bergerak dan kaku dengan tangan kiri korban memegang kawat jerat babi beraliran listrik yang baru saja dipasang sendiri H. Sattare (korban) pada hari senin tgl 13 mei 2018 sudah tidak bernyawa lagi,” jelasnya
“Korban mengalami mengalami luka bakar akibat jerat listrik pada bagian punggung tangan kiri dan luka pada bagian dagu, saat korban akan di Visum, pihak Keluarga korban tidak mengijinkan korban dibawa ke Rumah sakit untuk di Visum, dengan alasan Keluarga korban menerima kematian korban adalah murni kelalaiannya sendiri,” ujarnya
Setelah kami melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) kematian Korban murni kecelakaan tunggal yang mengakibatkan korban terkena jeratan babi yang beraliran listrik, karena disamping korban ditemukan sebuah kabel telanjang yang terpasang memanjang dan terdapat luka bakar ditangan. terangnya.
Kami menghimbau bersama Pemerintah setempat kepada Warga petani kakao untuk tidak memasang lagi jerat babi beraliran listrik dikebunnya karena dapat mencelakai baik untuk diri pribadi maupun orang lain. tutupnya.
KONTRIBUTOR : ISRAIL YANAS