Korban Banjir di Kolaka Harapkan Talud di Sungai Sakuli Diperbaiki

Kolaka,KoranSultra.Com – Bencana debanjir yang merendam 68 unit rumah di bantaran sungai Sakuli, lingkungan 4 dan 5 kelurahan Sakuli, kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, pada sabtu (21/7/2018). Setelah di guyur hujan deras selama 5 jam masih menyisakan tangis.

Hal tersebut setelah hari ke 3 pasca terjadinya banjir, saat awak media Koransultra.com melakukan pantauan di lokasi Pemukiman warga Korban banjir Senin ( 23/7/18), sebagian besar warga terlihat meratapi kesedihan yang sangat mendalam dengan apa yang telah terjadi, hingga sebagian besar isi rumah mereka rusak parah dan tidak dapat di pergunakan lagi.

Menurut seorang warga yang sempat ditemui, sebut Saja Harni menjelaskan jika bencana banjir yang merendam rumah penduduk tiga hari lalu, itu tingginya mencapai 1,5 Meter, banyak prabot rumah milik warga yang telah terendam banjir hingga tidak dapat di gunakan lagi, seperti piring, gelas kulkas, tv, handpone, kasur dan bahkan kendaraan berupa motor.

Dirinya dan warga lainnya sangat trauma dengan bencana banjir yang datang secara tiba- tiba tanpa seorang pun mengetahuinya.

“Waktu itu sekitar Pukul 01:00 wita, hujan sangat deras tanpa henti, dan pukul 05:00 Tiba- tiba air sudah masuk dalam rumah dan makin tinggi sekitar 1 meter dan sekitar pukul 07:00 wita air mulai surut hingga batas mata kaki, akan tetapi sekitar Pukul 08:00 wita air kembali naik kepemukiman warga dan lebih para, pasalnya tingginya mencapai 1,5 meter,” kata Harni.

Lanjut Harni, menuturkan bencana banjir tersebut secara tiba- tiba, sehingga sebagian besar keluarga yang terkena banjir lebih memilih menyelamatkan anak- anak di bandi harta benda yang ada di dalam rumah sehinggah, sebagian besar warga isi rumahnya rusak parah terendam banjir dan bahkan ada juga rumah warga yang dindingnya rusak,jelasnya.

Untuk itu Harni dan warga lainnya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan yang di perlukan oleh seluruh warga yang terkena banjir, serta dapat secepat mungkin membuat talud/bronjong di tebing sungai, agar rasa trauma dan bencana banjir tidak lagi menghantui warga, harapnya

Sementara itu Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kolaka yang kebetulan ada di lokasi, Sutarno mengatakan, banjir bermula saat Kelurahan Sakuli di guyur hujan selama 5 Jam, sehingga debit air yang keras tanpa henti ditambah air laut Sedang Pasan, sehingga bencana banjir tak terhindarkan dan merendam 68 pemukimanwarga yang tinggal di sekitar bantaran sungai.

Menurutnya jika data BPBD Kolaka mencatat, sekitar 200 orang telah mengalami kerugian materi akibat. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan tiga unit rumah yang rusak berat, 15 unit rusak ringan. “Ketinggian air mencapai 150 senti meter hingga 2 meter, ” kata Sutarno.

Dengan apa yang di alami warga kata Sutarno, pihak pemerintah akan tetap selalu memberikan bantuan yang di butuhkan masyarakat, terutaman pangan, serta akan secepatnya melakukan Pembenaan terhadap tebing sungai dengan di buatkan bronjong, hal tersebut untuk menahan air sungai naik kepermukaan dan pemukiman warga, katanya

Mengenai Kepastian pembuatan bronjong di sungai sakuli yang panjangnya sekitar 1 km, tinggal menunggu izin dan hasik usulan yang telah di layangkan ke Balai Sungai yang ada di Makassar.

“Mudah- mudahan proposal yang sudah di layangkan Kantor Balai Sungai mengenai Usulan Pembuatan bronjong secepatnya dapat di realisasikan,” tutur Tarno.

KOntributor: Andi Henra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *