Raha, Koran Sultra – Tulisan yang diunggah melalui media sosial (Facebook) oleh warga net yang memiliki akun Sirajuddin Haq, yang dianggap mengkritisi pemerintahan di era LM. Rusman Emba ini mengundang beragam reaksi dari para warga netizen pada 15 Agustus 2018.
Sebagaimana dikutip dari tulisannya di medsos, ” PILKADA MUNA “SO DEKAT” Menyimak pernyataan Prof.Mahfud Md saya menyimpulkan ada hikmah yang harus di petik,
Soal MORAL POLITIK dan ETIKA POLITIK khususnya Di Kabupaten Muna.
Diantaranya poin selanjutnya, MORALITAS POLITIK terkait penghargaan terhadap keringat darah para pejuang pilkada hampir tidak penting.
Kemudian, ETIKA POLITIK terkait para pejabat birokrasi yang melawan Rusman Emba (RE) saat pilkada yang hari ini masih bertahan dan tidak merelakan melepaskan jabatannya bahkan masih ngotot tidak rela di mutasi ini juga menjadi persoalan, ” Tulisnya.
Reaksi pun datang dari warga netizen lainya, akun Facebook Meteor La Ode dengan komentarnya disatus Sirajuddin Haq, “biarlah hanya ALLAH SWT yang Maha mengetahui dan ingatlah doa orang-orang yang terzolimi akan merubah segalanya, ” Katanya.
Kembali datang akun, Ari Wakuru, dalam lansiranya “resiko bagi yang bergelut dengan dunia politik, pesan moralnya siap mental karena politik itu bagai menggantang asap, “ujarnya.
Sementara itu, datangnya status terbaru, Sabtu (28/8, dari akun Ahmad Evendi. “Beliau bukan Ir. SUKARNO, beliau juga bukan Jendral SUHARTO. Beliau Adalah Bupati Muna LM RUSMAN EMBA. Dalam kepemimpinannya di Muna yang dikenal dengan nama Bumi Sowite Ia terus berupaya membangun Muna dari keterpurukan pembangunan infrastruktur, kesehetan hingga ekonomi.
“Harapan dan keinginan Bupati Muna ke-13 yang dilantik pada 2 September 2016 ini, yakni membawa perubahan baru baik dari segi politik, meningkatkan ekonomi masyarakat hingga membangun Muna agar sejajar dengan daerah yang berkembang di Indonesia.
Dua tahun masa kepemimpinannya, Pasangan Abdul Malik Ditu ini terus mendapat kritikan terhadap masyarakatnya dan kalangan Birokrasi hingga Politisi lokal lantaran Suami Yanti Setyawati Rusman ini belum juga melakukan perombakan dalam struktur kepala OPDnya yang notabene lawan politiknya pada Pilkada 2015 silam.
Segala kritikan tersebut Ia terima dan membalasnya dengan senyuman manisnya. Sebab Ia ingin menunjukkan bahwa membangun daerah bukan semata-mata merombak kabinet kerja, tapi bagaimana para kepala OPD yang dipercayakannya itu mampu bekerja membantu dirinya untuk membangun Daerah Kabupaten Muna kearah yang lebih baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dirgahayu RI Ke-73. Damai Negaraku, Damai Bangsaku, Muna Bangkit Dari keterpurukan., “sampainya.
KONTRIBUTOR : BENSAR