Wakatobi, Koran Sultra – Tepat pada hari Rabu, 22/8/2018 atau bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijah 1439 H, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Wakatobi menyelenggarakan Sholat Idul Adha di pelataran Hotel Wisata Beach Resort. Kurang lebih sekitar 2500 warga LDII yang berasal dari Kecamatan Wangi-Wangi dan Wangi – Wangi Selatan memadati tempat pelaksanaan sholat ied tersebut.
Sembari menunggu pelaksanaan sholat ied, para warga LDII melantunkan takbir, tahmid dan tahlil sebagai pertanda rasa syukur karena dapat menunaikan salah satu ibadah yang diajarkan di dalam Al Qur’an dan Al Hadist.
Bertindak selaku imam dan khotib dalam Sholat Idul Adha yang dilaksanakan oleh DPD LDII Kab. Wakatobi adalah Bpk. Muh Tahrim.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Sambutan Ketua Dewan Penasihat DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Wakatobi dalam Hari Raya Idul Adha 1439 H oleh Bpk H.La Ode Muh Dahlan
“Momen Hari Raya Idul Adha yang selalu kita peringati setiap tanggal 10 Dzulhijah mengingatkan kita akan suatu peristiwa yang dialami oleh seorang hamba Alloh SWT yaitu Nabi Ibrohim AS. Dimana pada suatu malam, Nabi Ibrohim AS melalui sebuah mimpi, diuji oleh Alloh SWT untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Implementasi keimanan, ketaqwaan dan keikhlasan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrohim AS dan Nabi Ismail AS pada zaman sekarang, tentunya bagi umat Islam yang mampu disunahkan mendermakan sebagian hartanya membeli hewan kurban yang sesuai kriteria untuk disembelih” ujar H.La Ode Muh Dahlan membacakan sambutan dihadapan warga LDII.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa dalam menghadapi situasi akhir-akhir ini, maka dihimbau kepada warga LDII khususnya dan masyarakat Kabupaten Wakatobi umumnya untuk dapat :
Menjadikan moment Hari Raya Idul Adha sebagai upaya untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam secara kaffah berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadist, diantaranya dengan saling memaafkan, tidak menyimpan dendam dan menciptakan permusuhan;
Menahan diri dan tidak terprovokasi/terhasut oleh isu-isu negatif dari siapapun atau pihak manapun yang mengarah pada perbuatan anarkhis, radikalisme yang bertentangan dengan Al Qur’an “Rahmatan lil ‘Alamin”, Pancasila, UUD 1945 serta mengancam keutuhan NKRI;
Menghindari gaya hidup (lifestyle) konsumtif dengan mengedepankan gaya hidup sederhana dan mujhid-muzhid; dan
Memperbanyak sabar dan tawakal serta do’a kepada Allah SWT agar selalu diberikan pertolongan dalam segala hal.
Kontributor : Surfianto