Baubau, Koran Sultra – Insiden adu jotos antar pemuda yang terjadi belum lama ini di Desa Lipu Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sultra saat malam Idul adha disayangkan oleh sejumlah pihak. Diduga, pemicu perkelahian ini akibat volume music yang dianggap terlalu kencang dan mengganggu.
La Ode Bahsar selaku Ketua Umum Kerukunan Pemuda Pemudi Kadatua (KP2K) Kota Baubau ikut menyayangkan terjadinya konflik tersebut, dirinya mengganggap hal seperti ini kerap dipicu usai mengkonsumsi miras. Olehnya itu dirinya mengingatkan agar aksi main hakim sendiri dapat dihindari dan semua pihak sebaiknya menahan diri atas adanya situasi seperti ini agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Katanya
” Saya mengajak rekan-rekan anggota KP2K mencoba menengahi secara kekeluargaan, mari kita perkuat kerukunan supaya tidak ada lagi peristiwa yang tidak kita inginkan, ” Ujarnya pada awak media, Rabu (29/8).
Hasri anggota KP2K sekaligus salah satu pihak keluarga dari terduga pelaku AL (20) juga punya itikad baik agar memohon pihak korban agar mencabut laporannya.
” Kedua belah pihak ini sebenarnya masih ada hubungan keluarga, hanya berbeda desa. Saat ini sudah tiga kali berupaya melakukan mediasi dari keluarga korban, tapi belum positif namun kami berharap agar persoalan ini tidak dilanjutkan, ” Harapnya.
Kapolsek Kadatua Iptu Rusli saat dikonfirmasi melalui Handphone membenarkan peristiwa tersebut.
” Kita juga ingin ada jalan kekeluargaan antara kedua belah pihak, seperti surat yang tertuang dalam pernyataan, ” Jelasnya dimana saat ini AL yang diduga pelaku dalam proses Kejaksaan Pasarwajo.
Dasar permasalahnya akibat tersinggung akibat volume musik yang dibesarkan, sehinga terjadi adu jotos, pelaku diduga inisial AL (20 tahun) sedangkan korban La Ode Asrin alias Aci (20) dua pemuda ini kecamtan yang sama, kejadian pada (21/8) sekitar pukul 19.00 wita.
KONTRIBUTOR : MUHLIS
EDITOR : HAYUN BENSAR