45 AKKP Wakatobi Jalani Wisuda Perdana

Wakatobi, Koran Sultra – Sebanyak 45 orang menjalani Wisuda perdana di gedung Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP), Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kamis, 30 Agustus 2018.

Kampus AKKP Wakatobi dengan program studi Diploma I (D1) dengan memiliki dua program studi vokasional yakni, Konservasi dan Ekowisata Bahari.

Sebanyak 45 taruna AKKP Wakatobi yang lulus di masing-masing program studi yakni, 23 orang program studi konservasi dengan IPK rata-rata 3,47 dan 22 orang program studi Ekowisata Bahari dengan IPK rata-rata 3,59. Out put dari pelaksanaan pendidikan tersebut menciptakan lulusan yang berintegritas, kompoten, kemampuan berwirausaha serta menguasai bidang Kelautan dan Perikanan.

Koordinator AKKP Wakatobi Abdul Rahman APPi, MSi saat sambutannya menjelaskan, jumlah taruna tahun akademik 2017/2018 sebanyak 50 orang, 5 orang taruna tidak dapat menyelesaikan pendidikan.

Dua orang diantaranya di keluarkan karena tidak mengikuti kegiatan kampus selama enam hari tanpa keterangan, dua orang juga di keluarkan karena melakukan pernikahan dalam masa pendidikan dan satu orang juga ditunda kelulusannya karena tidak mengikuti kegiatan kuliah dan praktek kerja lapangan selama lima hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai pedoman Sistem Pembinaan Kedisiplinan Taruna (SPKT) Bab XII pasal 52 ayat 1 dan ayat 2 b.

Jumlah tenaga pendidik AKKP Wakatobi sebanyak 16 orang yang terdiri dari dosen tetap 13 orang, dosen tidak tetap 3 orang dan dibantu oleh 12 orang tenaga penunjang akademik, tenaga teknis dan administrasi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Paparnya.

Direktur Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BRSDMKP) KKP Wakatobi, Dr. Maman Hermawan M.Sc menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah meletakkan Visi dan Misi dari akademi komunitas ini untuk menjadikan lembaga pendidikan yang unggul dalam pengelolaan ekosistem kelautan dan perikanan tahun 2021 di Asia Tenggara.

Dengan berkomitmen untuk membangun sekolah selevel akademi komunitas program diploma 1 yang berbasis sumberdaya lokal terhadap potensi yang dimiliki daerah Wakatobi dan memiliki Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) yang akan menjadi bagian penting saling mengutkan. Papaprnya.

Tenaga pendidik di Akademi ini berasal dari berbagai instansi dan disiplin ilmu berbeda serta profesional di bidangnya.

Lanjutnya, dulu kami berbasis di sumber daya kelautan perikanan, kini lebih fokus kepada penangkapan ikan, budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, pengolahan manajemen hasil sumber daya dan permesinan kapal dan sekarang masuk ke wilayah Wakatobi untuk menjadi konsen dunia sebagai biosfer bumi yakni, kawasan konservasi dan ekowisata bahari. Terangnya.

Ditempat yang sama, Bupati Arhawi mengapresiasi kinerja AKKP Wakatobi yang membangun komitmen untuk saling menguatkan dalam hal berintegrasi secara fungsi antara KKP RI, Kementerian Pariwisata bersama Pemda Wakatobi guna membangun satu lembaga pendidikan yang dapat menunjang kekuatan lokal di Wakatobi termasuk kekuatan baharinya. Ucap Arhawi dalam sambutannya.

Dia pun akan mendorong peningkatan status akademi dari program studi D1 ke D3 dengan penambahan program studi pengolahan hasil perikanan dan budidaya perikanan yang merupakan hal penting untuk mengembangan visi dan misi daerah.

“Saya akan membiayai taruna berprestasi untuk melanjutkan studi kejenjang selanjutnya melalui alokasi APBD dalam program pendidikan bersinar.” Ucapnya.

Bupati Wakatobi, H. Arhawi berharap kepada para generasi muda khususnya para taruna AKKP yang baru saja menyelesaikan program studinya, agar bisa menjadi sumber daya yang mampu mengelola potensi laut dan darat yang dimiliki Wakatobi untuk bisa bersaing secara nasional maupun diskala internasional.

Ketika ditemui, salah seorang taruna, Febryanti Nursakinah berterimakasih kepada tenaga pendidik AKKP yang sudah mempercayakan apa yang sudah kami laksanakan dan ini akan menjadi tanggungjawab kami untuk mengapdi kepada negeri khusunya Wakatobi dalam hal mengembangkan potensi yang ada di derah. Ucap salah seorang alumni SMA negeri 1 Baubau itu.

Kontributor : Surfianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *