Kendari, Koransultra.com – Sebanyak 450 Personil Satuan Tugas (Satgas) Pamtas Ri-PNG Yonif 725/woroagi, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan bertugas ke Provinsi Papua.
Para pasukan Militer pilihan Sultra itu, akan berangkat dengan menggunakan Kapal KRI dengan Nomor Lambung 539 Teluk Parigi, untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG di Provinsi Papua (Irian Jaya) selama kurang lebih 1 Tahun.
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi saat melepas pasukan batalyon menyampaikan ucapan perpisahan kepada seluruh Personil untuk melakukan tugas ke Papua.
“Saya selaku pribadi dan atas nama Gubernur Sultra merasa bangga, karena Personil Tentara Sultra diberikan kepercayaan oleh pimpinan TNI untuk mengamankan perbatasan,” ungkapnya, Kamis (8/11/2018).
Kepercayaan ini kata Ali Mazi, merupakan kehormatan dan tugas mulia untuk yang harus dipertanggung jawabkan kepada negara dan bangsa Indonesia.
“Tugas operasi ini merupakan wujud nyata pengabdian dan kehormatan bagi seorang prajurit kepada negara dan bangsanya. Demi tegaknya kedaulatan wilayah NKRI serta kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.
Ali Mazi berpesan, kepada semua Personil Satgas agar melaksanakan tugas negara tersebut dengan sebaik-baiknya. Diantaranya melalui upaya yang maksimal dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan, termasuk dengan mengembangkan kemampuan dan potensi satuan yang dimiliki selama ini. Sehingga kehadiran Satgas ini dapat diterima dan mendapat pengakuan secara baik oleh masyarakat setempat.
“Untuk itu, kepada prajurit yang tergabung dalam Satgas Yonif 725/Woroagi ini, saya berharap untuk menguatkan tekad dan komitmen terkait dengan
tugas-tugas yang akan dihadapi. Fisik maupun mental, dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugas yang membanggakan ini,” katanya.
Lebih lanjut, Ali Mazi mengingatkan kepada Satgas agar selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugas didaerah operasi. Sebagai daerah perbatasan Keroom dan Pegunungan Bintang sudah barang tentu menjadi wilayah yang paling mudah diakses oleh negara tetangga lain. Sehingga secara otomatis merupakan wilayah yang paling rentan terhadap pengaruh dari luar, baik dalam bentuk ideologi, politik, sosial, budaya dan ekonomi maupun hal-hal yang bisa mempengaruhi eksistensi pertahanan dan keamanan negara.
“Kurangnya pemahaman warga terhadap aturan dalam melintasi perbatasan, seringkali juga mengakibatkan kesalahan persepsi dalam memahami keberadaan petugas keamanan yang bertugas di daerah itu, sehingga terkadang timbul insiden yang tentunya tidak kita inginkan,” punkasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi paling tertimur dari wilayah NKRI yang berbatasan secara langsung dengan negara lain, yaitu berbatasan dengan Australia, Republik Palau, termasuk dengan negara Papua Nugini.
Satgas Pamtas Yonif 725/Woroagi akan melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Satgas akan disebar ke dua kabupaten tersebut menjadi 16 Pos, 1 Kout dan 1 Kotis yang berkedudukan di Senggi dan akan mengendalikan semua operasi satgas Yonif 725/Woroagi.
Dalam kegiatan pelepasan tersebut, turut hadir SatgasYonif 725/Wrg, para pejabat sipil dan militer Provinsi Sultra, diantaranya Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto, SIK,
Ketua DPRD Sultra, H Abdurrahman Saleh, Ka BNN Sultra, Brigjen Pol Bambang Priyambadha, SIK, Danrem 143/HO, Kolonel Arm Dedi Nurhadiman, S.IP, Danlanal Kendari, Kolonel Laut (P). I Putu Darjatna
Danlanud Haluoleo, Kolonel Pnb Nana Resmana
Ka Basarnas Kendari Djunaidi, S.Sos, M.M
Para pejabat utama Polda Sultra, Kasat Brimob, Kombes. Pol. R. Kasero Manggolo, S.Sos. SH. MH. M.Si. Para Dandim Jajaran Korem 143/Ho, Dandim 1412/Kolaka Lekol Inf Seniman Zega, Dandim 1413/Buton Letkol Inf Davi Dharma Putra, Dandim 1416/Muna Letkol Inf Idris Hasan, Dandim 1417/Kdi, Letkol Cpn Fajar Luvti Haris Wijaya, dan para pejabat utama Korem 143/Ho serta segenap perwira korem dan batalyon serta ibu Persit KCK Koorcabrem 143/Ho.(Rilis/Koransultra.com)