Baubau, Koransultra.com – Sekitar puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Mekar atau Merdeka dan Kepton Harga Mati, berunjukrasa di halaman kantor DPRD Baubau, Kamis 29 November 2018, berakhir ricuh.
Bentrokan tersebut seketika terjadi saat massa yang menuntut pemekaran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) tiba di halaman Kantor DPRD Baubau.
Tiba-tiba puluhan Pol-PP yang berjaga, menghadang massa sehingga terjadi aksi saling dorong antara keduanya.
Akibatnya, sejumlah massa mengalami lebam pada bagian punggung akibat kena tendangan dan pukulan dari petugas Pol-PP.
Korlap aksi, Mursid menyayangkan tindakan petugas satpol PP tersebut. “Kami kesal terhadap satpol PP yang bertindak anarkis. Kami tidak tahu apa kesalahan kami hingga mereka bertindak selayaknya preman itu,” ujar Musrid, yang ditemui Koran Sultra.
Dikatakan Musrid, setidaknya ada tiga orang rekannya yang terkena pukulan Pol-PP.
Musrid menuturkan, tujuannya turun ke jalan merupakan bentuk solidaritas, serta himbauan seluruh masyarakat yang ada dilingkup Kepulauan Buton.
“Ini kita tujuankan agar kita semua turut bergabung dalam gerakan yang kami lakukan. Karena Kepton milik bersama,” katanya.
Korlap aksi itu berharap, agar Ketua DPRD Baubau dapat memanggil seluruh anggota legislatif dibeberapa kabupaten, untuk segera merembukkan pemekaran Kepton, utamanya terhadap mereka yang namanya termuat dalam daftar wilayah pemekeran.
“Besar harapan kami Ketua DPRD segera memanggil seluruh anggota legislatif, lalu membahas serius bagimna Kepton ini selanjutnya. Sebab, sudah lama masyarakat dijanjikan persoalan pemekaran ini,” ujarnya.
Sementara itu, insiden pemukulan massa oleh Pol-PP, massa berencana melaporkan ke pihak yang berwajib guna penegakan hukum yang berlaku.
Kontributor : Muhlis