168 Penyandang Disabilitas Baubau Rayakan hari Disabilitas Internasional

168 Penyandang Disabilitas Baubau Rayakan hari Disabilitas Internasional
168 Penyandang Disabilitas Baubau Rayakan hari Disabilitas Internasional

Baubau, Koransultra.com – Sekitar 168 orang penyandang disabilitas di Kota Baubau hadir memperingati hari Disabilitas Internasional yang digelar Pemerintah Kota Baubau, di Aula Palagimata, Sabtu 15 Desember 2018.

Acara itu dibuka langsung oleh Walikota Baubau Drs AS Tamrin, yang dihadiri Wakil Walikota La Ode Ahmad Monianse, Sekda Roni Muhtar, Ketua DPRD Baubau Kamil Ady Karim, Kadis Sosial Kota Baubau, Forum Kordinasi Kota Baubau, Pejabat Struktural ekselon II Pemkot Baubau, Kodim 1413, Tim Penggerak PKK Kota Baubau, Camat se- Kota Baubau, Lurah lingkup Kota Baubau, serta Perwakilan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) sebanyak 50 orang, Perwakilan sekolah luar biasa sebanyak 100 orang, dan Lanjut Usia 18 orang.

Walikota Baubau Drs AS Tamrin dalam sambutannya mengucapkan dirgahayu terhadap penyandang disabilitas.

”Buat teman-teman disabilitas, semoga kegiatan ini menambah saling kepedulian kita antar sesama, persamaan hak kepada seluruh manusia,” ujar Drs Tamrin.

Lebih lanjut Walikota, jika Buton membela nilai-nilai kemanusiaan. ”Tidak ada perbedaan, demikian pula didalam hukum punya persamaan, kita support buat penyandang disabilitas,” katanya.

Kegiatan yang bertema ”Membangun Baubau Inklusi dan Ramah Disabilitas” itu bertujuan unutuk peningkatan kesetiakawanan dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.

Kegiata tersebut dimeriahkan tarian adat yang dihiasi lantunan ayat Suci Al-Qur’an dari siswa siswi penyandang disabilitas se- Kota Baubau.

Walikota Tamrin mengatakan, Poma-maasiaka, Poangka-ngkataka, Pomae-maeaka, Popiara-piara, Pobhinci-Bhinciki Kuli. “PO-5 itu menerapakan kepentingan kita bersama diatas kepentingan pribadi. Untuk itu, marilah kita saling merangkul sesama kita, tentu juga penyandang disabilitas mesti bersama kita dan ini menjadi budaya,” terangnya.

Dikatakannya, keterbatasan fisik bukanlah perbedaan, akan tetapi menurut Tamrin bisa jadi itu kelebihan. ”Sebagai manusia pastilah ada kekurangan dan kelebihan, semua secara alami saling membutuhkan,” katanya.

Kontributor : Muhlis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *