Lasusua, Koransultra.com
Banyaknya kritikan terhadap kinerja dan keberadaan oknun PNS yang bermukim di Rumah Susun (Rusun), ditanggapi serius oleh pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
Kepala Dinas (Kadis) melalui Kabid Perumahan, Kurniati menilai bahwa bagi PNS yang menghuni rusun tidak jadi masalah. Sebab menurut dia, setiap warga memiliki hak untuk memiliki pemukiman.
“Tak ada batasan, biar PNS dari golongan berapa, yang penting sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Kurniati Kepada Koransultra.com, Senin (17/12/2018).
Dalam proses perekrutan calon penghuni rusun bagi PNS kata Kurnia, pihaknya hanya mengacu pada ketentuan peraturan Kemenpera. Dimana dalam peraturan tersebut, bagi warga yang berpenghasilan standar dibawah Lima Juta bisa dikategorikan sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Kita ambil contoh, bagaimana kira-kira kalau PNS berpenghasilan Rp 4 juta, anggap saja mereka ambil kredit dan saldonya tersisa tinggal seratus lebih, apakah itu tidak bisa dikategorikan sebagai MBR,” ucap Kurniati.
Kurnia menjelaskan, untuk proses pendataan calon penghuni rusun bukan bagian dari kerja Dinas Perumahan. Sesuai dengan prosedur yang berlaku, bahwa proses pendataan tersebut dilakukan oleh pihak dari kelurahan.
“Inikan program dari PU yang dialihkan ke Dinas Perumahan. Makanya pada saat itu kami minta data warga yang ingin direkokasi dari eks pasar lama,” terang Kurniati.
Dari data calon penghuni yang masuk kata Kurnia, tidak sesuai target untuk mengisi semua kamar yang kosong. Sebab para penghuni menganggap bahwa rusun tersebut tidak dikenakan iuran pembayaran atau gratis.
“Data dari kelurahan itu ada 68 berkas. Setelah kami verikasi tersisa 34 berkas, sedangkan kami dituntut dari kementrian untuk mengisi semua kamar,” kata Kurniati.
“Makanya kami undang teman-teman yang tidak punya rumah untuk tinggal di rusun mengisi kamar yang kosong,” sambung Kurnia.
Kurnia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan penertiban selama dua bulan.
“Dirusun itu, walaupun cuman empat unit kamar disitu, siapa yang bisa jamin kalau tidak akan ada yang terjadi,” ungkap Kurniati.
Kontributor : Fyan