Raha, Koransultra.com – Dua makam kuno di Desa Wodolau, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ditemukan warga pada tahun 1970.
Makam yang mempunyai panjang 3,30 meter dan lebar 170 centi meter tersebut berada di kawasan beteng seluas kurang lebih 300 meter.
Dua kuburan raksasa itu diketahui milik Wa Sope dan La Ode Hasani. Wa Sope sendiri merupakan istri dari Sangia Latugho, raja Muna di zaman dahulu. Sedangkan La Ode Hasani adalah anak tiri dari Wa Sope.
Mantan Kades Wadolau La Ode Alimin menuturkan, jika Sangia Latugho memiliki dua orang istri, dimana istri kedua Sangia Latugho merupakan ibu La Ode Hasani.
“Dua makam ini jarang sekali dibersihkan. Anehnya, makam tersebut tetap bersih dari dedaunan,” kata La Ode Alimin, yang juga merupakan turunan kelima Wa Sope, Sabtu (23/2/2019).
Selain itu, bumbungan kubur dari batu kerikil tersusun rapi.
Ia berharap pemerintahan dapat menata dengan baik makam tersebut. Sebab makam tersebut merupakan salah satu situs sejarah di Muna.
“Ini bisa menjadi obyek wisata. Sebab, makam tersebut berada dalam lokasi beteng,” katanya.
Dua makam raksasa tersebut kata dia, sudah pernah dikunjungi wisatawan asal Jakarta. Utamanya di hari besar umat muslim.
“Ada yang datang Berziarah dari Jakarta. Bahkan ada juga peneliti asal negara Australia yang sempat kesini,” kata La Ode Alimin.
Lokasi benteng kata dia berbentuk seperti huruf “U” yang memiliki terowongan dalam tanah sepanjang 70 meter hinga di permukaan air laut.
Beteng tersebut terletak di pinggir laut Wadolau yang masih memiliki hutan mangrof. Bahkan banyak ditemukan barang antik kerjaan disana. Berupa tombak berwarna kuning keemasan serta guci.
“Lokasinya sangat mistik. Aroma disana wangi,” katanya.
Sementara itu Kade Wadolau mengatakan, tahun 2019 ini bakal memprioritaskan pembangunan destinasi wisata di Desanya.
”Jadi kami prioritas 2019 ini pembangunan destinasi wisata, sebab berpotensi,” katanya.
Kontributor : Bensar