Bangunan Pasar Sampolawa-Batauga tidak Dipakai, Mahasiswa Demo Pemda

Bangunan Pasar Sampolawa-Batauga tidak Dipakai, Mahasiswa Demo Pemda
Bangunan Pasar Sampolawa-Batauga tidak Dipakai, Mahasiswa Demo Pemda

Busel, Koransultra.com – Sejumlah pembangunan pasar di kecamatan Batauga dan Sampolawa, Buton Selatan (Busel) rampung dikerjakan. Ironisnya, bangunan yang menggunakan APBN tahun 2016 dengan nilai anggaran miliaran rupiah itu hingga kini tak difungsikan. Pemerintah seakan acuh dengan persoalan ini.

Hal itu, akhirnya menjadi tuntutan sejumlah mahasiswa, salah satunya dari Gerakan Mahasiswa Muda Buton Selatan (Gema Busel) belum lama ini.

Koordinator Kecamatan (Korcam) Sampolawa Rahman Ruwia, mengutip apa yang dilakukan Bupati Busel periode sebelumnya Agus Feisal Hidayat, bahwa sudah pernah sosialisasikan bangunan tersebut dengan masyarakat setempat, hanya saja terhenti karena kasus yang menimpanya.

“Bupati dulu (Agus Feisal, red), peduli dengan hal ini, namun kenapa saat ini sungguh miris, anggaran sebesar itu terbuang begitu saja,” Ungkapnya saat berdialog dengan Sekda Busel, La Siambo yang didampingi Kapolsek Batauga, AKP Sugiri dan Asisten II, Maharuddin di aulla kantor sekretariat Busel belum lama ini.

Menurutnya, semua bangunan tua kini tak terawat dan terbengkalai begitu saja. Misalnya bangunan pasar di Desa Todombulu, lingkungan lapola dan bangunan di kelurahan Masiri, Kecamatan Batauga. Semua bangunan itu kini tertutupi rumput yang bersemak belukar.

“Menurut kadis perindag, Amril Tamim, tahun ini (2019, red) akan di fungsikan pasar itu. Namun hingga kini pasar ini belum juga di fungsikan,” Tanya Korcam.

Diketahui, saat ini para pelaku pasar di kecamatan Sampolawa menolak pindah berjualan di pasar tersebut dengan alasan jumlah lapak dan los yang disiapkan tidak cukup untuk menampung para pedagang yang sudah ada, terutama tidak ada jaminan pemerintah terhadap jualan mereka.

“Tempat yang disiapkan hanya 40-an, sedangkan para pelaku pasar yang ada saat ini ratusan. Kemudian dengan kondisi pasar seperti itu tidak mungkin mau laku jualannya mereka,” Tambah Rahman.

Menanggapi hal itu, Sekda Busel, La Siambo mengaku akan memanggil seluruh OPD terkait untuk membahas persoalan itu.

“kita tampung dulu aspirasi ini, nanti kita akan menggelar rapat dengan dinas teknis bersama lurah dan camat,” Ungkap La Siambo.

Kontributor : ATUL WOLIO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *