Wawakot: Aspirasi Boleh, Tapi Patuhi Aturannya

Wawakot: Aspirasi Boleh, Tapi Patuhi Aturannya
Wawakot: Aspirasi Boleh, Tapi Patuhi Aturannya

Baubau, Koransultra.com – Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan kapasitas Ormas, LSM, dan Organisasi Kepemudaan (OKP) tahun 2019, dipusatkan di aula Hotel Hing Amimah. Senin (5/8) pukul 09:00 wita.

Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse, dihadapan sejumlah Ormas, LSM, dan OKP se – Kota Baubau. Dalam sambutannya mengatakan, penting dan perlunya sebuah harmonisasi dan singkronisasi, carut marut perbedaan itu positif. Budayakan pemikiran positif, tidak lain demi keberhasilan kita bersama. Begitu pun kontribusi pikiran melalui aspirasi demi pembangunan Kota Baubau lebih baik.

“Mereka juga bagian dari komponen Kota. Kita terima segala dinamika teman-teman ormas, Kita juga harapkan mereka juga bisa menyampaikan keluh kesahnya. Bersama sosialisasi kita inginkan agar sebisanya sampaikan segala aspirasinya demi pembangunan Kota lebih baik,”. Cetusnya.

Lanjutnya, “Tujuan kita kan hanya satu, yakni melihat Kota Baubau yang aman nyaman dan tentram. Kita tidak alergi dengan mereka, apa lagi kami sebagai pemerintah tidak alergi dengan kritikan,”.

Wali Kota Baubau Dr.H.AS.Tamrin.MH sangat apresiasi kegiatan ini. Sosialisasi ini juga sekaligus ajang silaturahmi, dimana diharapkan sosialisasi dari Kesbangpol ini dapat menangkap aspirasi dari seluruh ormas yang hadir.

Melihat banyaknya aksi kritikan muncul kepada Pemerintah Kota Baubau, dengan adanya sosialisasi ini dapat membuka cara pandang dan cara berpikir ormas, serta melihat pemerintah dalam mengayomi masyarakat.

Selain itu, Wakil Walikota berpesan, dalam penyampaian aspirasi dapat mematuhi rambu – rambu, pemerintah pun sangat tidak ingin munculnya bentrok karena kurangnya memahami rambu sehingga sosialisasi ini penting.

Kedepan Pemerintah lebih fleksibel dan terbuka, baik dengan jalur silaturahmi ataupun dengan kegiatan sosialisasi. Monianse, ingin supaya seluruh elemen tidak lekas negatif memaknai tujuan aksi, sehingga tidak hadir kontradiksi.

“Sosialiasi ini pun, bukan berarti peredaman atau pembungkaman atas aspirasi ormas. Artinya, setelah sosialisasi ini bukan tidak ada lagi demonstrasi atau pemerintah berkeras hentikan gerakan aksi, tapi ini adalah ajang silaturahim,” Tutup Monianse.

KONTRIBUTOR : ATUL WOLIO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *