1000 Panci Kuliner Terpajang di Festival Kampughuni di Baubau

Baubau, Koransultra.com – Ratusan masyarakat cia-cia di Karya Baru dan Bugi, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau yang saat ini dijuluki sebagai ‘Kampung Korea’ mengelar festival kampung huni. Kegiatan yang menampilkan ribuan macam khas makanan tradisional non beras itu diselenggarakan di Lapangan Kelurahan Karya Baru, Minggu (22/9).

Festival tersebut dihadiri Asisten III Sekretariat Daerah Kota Baubau bersama Kepala Dinas Pariwisata Ali Arham.

“Ini perlu kita berikan apresiasi, saya kira tahun 2020 kita coba respon untuk bisa dimasukkan dalam item kegiatan, apakah itu sifatnya kegiatan kota atau nasional,” ujar Ali Arham.

Kegiatan tersebut kata dia, perlu disempurnakan. Kalau perlu jangan hanya 1000 panci, bahkan 10.000 panci, biar bisa mendapat rekor MURI,” ujarnya.

Kadis Pariwisata, Kegiatan itu terprioritas tahun 2020, jelas peran serta seluruh stakeholder akan dilibatkan. Pun begitu, sebagai upaya Pemkot, rencananya akan dimasukkan kedalam penganggaran tahun 2020 nanti.

Sejalan dengan kegiatan itu, juga turut dipersembahkan berbagai pertunjukan Seni dan Budaya, antara lain; Penampilan Musik Tradisional Latatou, Tari Linda, Tari Mangaru, Tari Manca Cilik, Puisi, dan Stand Up Comedy.

Di sela kegiatan, Ketua Tim Penyelenggara Festival Edi Asmar, kepada wartawan menututurkan, kuliner yang ditampilkan adalah makanan tradisional,
“Ini kita tujuankan, bagaimana melestarikan kembali makanan tradisional yang sudah lama ditinggalkan,” Katanya.

“Karena kita sudah sering konsumsi makanan modern sehingga kita lupa dengan makanan tradisional,” Imbuhnya

Makanan yang dipajang pun mulai dari kuliner Kampughuni seperti Kapusu Nosu, Ubi Rebus, Ubi Kayu, ditambah dengan beberapa jenis kuliner lain, dari sayur mayurnya seperti, Pepaya Rebus, Daun Kelor.

Meskipun masih jauh dari kata sempurna, namun mereka (panitia, red) tetap bersyukur. Pasalnya, bukan saja dari warga se-Kota Baubau yang hadir nonton, tetapi dihadiri juga berbagai masyarakat lain, seperti dari Kabupaten Buton, Buton Selatan, Wakatobi, dan Buton Utara.

Dikabarkan, kegiatan itu terus berkelanjutan, Edi berharap penyelenggaraan ini memberi nilai positif bahkan dapat memotivasi masyarakat cia-cia, untuk tidak hanya mengkonsumsi makanan beras, tetapi dapat memberdayakan kembali makanan non beras.

Proses penyelenggaraan itu, juga tak lepas atas dukungan dan kerjasama yang baik, mulai dari LA Center Community, Karang Taruna Karya Baru – Bugi, Ibu Dasawisma Karya Baru-Bugi, Pemerintah setempat, aparat Kepolisian, TNI dan Kepala Kampung Masyarakat Adat Karya Baru – Bugi.

Kontributor : Atul Wolio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *