Detik-detik Orasi Sedang berlangsung dikagetkan hadirnya Angin Puting Beliung di Lapangan Merdeka Kabupaten Wakatobi

Baubau, Koransultra.com – Peringatan hari Sumpah Pemuda tahun 2019 yang jatuh pada Senin (28/10), menjadi momen tepat bagi salah satu OKP dari Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton (BOM Kepton) diketuai LM Syai Roziq Arifin, sekaligus mewadahi ratusan masyarakat Wakatobi dalam menuntut lima janji Bupati Kabupaten Wakatobi, H Arhawi SE.

Saat itu, Hampir seratus masyarakat yang tergabung didalam BOM Kepton berhasil menduduki halaman depan Kantor Bupati Wakatobi. Awalnya demonstrasi berjalan mulus, tetapi saat Satpol-PP mengahalau massa aksi, terjadilah situasi saling dorong (cekcok, red), bahkan nyaris timbulkan perkelahian antara keduanya. Senin (08/10)

Mewakili suara masyarakat Wakatobi, Jendlap sekaligus Ketua BOM Kepton Roziq, dalam orasinya berkata, bahwa Lima janji politik Bupati Wakatobi dianggap telah melakukan pembohongan publik. Selain itu, Masyarakat Wakatobi tak segan deklarasikan mosi tidak percaya atas pemerintahan Bupati Wakatobi.

“Meminta agar Bupati Wakatobi mundur dari jabatannya, difaktorkan banyak janji Bupati yang tidak di tepati,” Kata Jendlap saat orasi.

Anehnya saat aksi berlangsung, timbul fenomena alam berupa angin puting beliung hadir seakan menemani aspirasi masyarakat. Pasalnya, tak pernah terbayang jikalau hal luar biasa itu terjadi.

Aksi BOM Kepton saat berada dihalaman depan Kantor Bupati Wakatobi

“Saya yakin leluhur kita, leluhur para orang tua kita Wakatobi, tidak akan mau melihat permasalahan terus-menerus timbul di Wakatobi,” Seru Roziq saat orasi ditemani angin puting beliung yang berputar mengitari di tengah lapangan merdeka sekitar kurang lebih satu menit lamanya.

Didalam video rekaman yang berdurasi satu menit terlihat, fenomena alam itu muncul saat detik-detik orasi berlangsung, tiba-tiba dikagetkan hadirnya angin berpusar kencang seperti spiral disertai gumpalan awan berbentuk corong, biasa disebut angin Puting beliung,

Massa dari Masyarakat saat menyaksikan fenomena itu, menanggapi, bahwa kejadian hadirnya angin puting beliung itu, seolah seluruh lantunan aspirasi masyarakat turut diberkati oleh leluhur di Wakatobi.

Mengenang dan mengutip perkataan Lima Janji Bupati Wakatobi H Arhawi SE, diuraikan oleh Ketua BOM Kepton saat orasi nya, antara lain; Mau menyalakan listrik 1×24 jam di pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko adalah pembohongan; Mau berkantor selama tiga bulan disetiap Kecamatan di Wakatobi juga merupakan pembohongan; Mau menghadirkan Dokter spesialis di tiap-tiap Kecamatan yang ada di Wakatobi adalah pembohongan; Mau lakukan pemekaran Pulau Kapota menjadi Kecamatan juga merupakan pembohongan; dan, bilangnya Wakatobi bukan milik Daerah, bukan milik Sulawesi Tenggara, bukan milik Indonesia tapi milik dunia, juga dianggap sebagai pembohongan.

“Katanya akan mensejahterakan rakyat Wakatobi faktanya malah merugikan. Tanah masyarakat yang di Wakatobi saja sudah di ambil seenaknya oleh pemerintah, mirisnya tidak ada ganti rugi tanah masyarakat dari Pemerintah,” Kata Roziq.

Di penghujung orasi BOM Kepton yang disuarakan langsung oleh Jendlap Roziq Arifin, juga mengutip bahasa Bupati Wakatobi saat di hari pelantikan DPRD Wakatobi periode 2019-2024, bahwa Daerah ini bukan lagi milik Daerah Wakatobi, bukan lagi milik Sulawesi Tenggara dan bukan lagi milik Indonesia tetapi Wakatobi sudah menjadi milik dunia,” Ungkap Roziq mengutip bahasa Bupati Wakatobi

Menanggapi bahasa Bupati, orasi Ketua BOM Kepton pun meledak, dengan lantang berkata, Bupati Wakatobi dianggap sebagai pembohong kelas kakap di Wakatobi dan penghianat NKRI.

“Ingat Boss, NKRI HARGA MATI,” tegas Roziq saat menutup orasinya.

Kontributor: Atul Wolio

Desain Terbaru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here