
Baubau, Koransultra.com – Tidak terasa, H – 13 kegiatan Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA VI POLIMA) semakin dekat, tentu masyarakat Kota Baubau khususnya tak sabar untuk melihat kegiatan spektakuler tersebut. Terkait hal itu, pastinya Pemerintah butuh persiapan ekstra, antara lain persiapan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Baubau.
Saat ditemui wartawan Koransultra.com diruangangnya, Kepala Dishub Kota Baubau H. Idrus Taufik Saidi S.Kom,M.Si, mengatakan, Kami sudah terima surat penugasan. Sementara untuk tugas Dinas Perhubungan ada dua. Pertama, memastikan arus rekayasa lalu lintas kendaraan setiap titik pelaksanaan kegiatan FKMA; kedua, memastikan penerangan pada setiap sisi Kota. Misalnya, tempat perhelatan, ruang dinner, ruang seminar dan sebagainya.
“Dengan strategi rekayasa arus lalu lintas, kita pastikan lalu-lalang kendaraan menjadi lebih longgar. Untuk titik-titik penerangan pun terus kami kontrol,” Tutur Kadishub.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu Dishub juga pernah menyiapkan ‘Set Plane’ tentang situasi arus lalu lintas saat kegiatan Pekande-kandea di Baruga Benteng Keraton Baubau belum lama ini. Sehingga, Kata Kadis untuk kegiatan FKMA saat dipusatkan di Benteng Keraton sudah bisa teranalisis sikon lalu-lintasnya.
“Jadi kami akan lihat titik kumpul untuk para tamu dimana, namun inipun masih menjadi wacana. Kita tunggu hasil akhir rapat kesimpulan kegiatan FKMA di tanggal 06/11,” Imbuh Idrus biasa dikenal dengan nama akrab Pak Feky.
Pada rapat akhir, Lanjutnya “Kita presentasikan kondisi arus lalu lintas pada titik – titik kegiatan FKMA ke – 6 nanti,”.
Selain itu, menurut Kadishub, data informasi berapa jumlah tamu yang hadir sangat penting. Sehingga, Kata dia, pihaknya bisa memprediksi dan memastikan titik mana saja yang dapat menimbulkan kepadatan arus lalu lintas pada jalannya FKMA nanti.
Dia juga menyebutkan, dalam hal rekayasa arus lalu lintas, bentuk optimalisasi dapat berupa rambu lalu-lintas, yang rencananya akan dipasang pada titik padat arus kendaraan. Dengan rambu tersebut, sehingga dapat mengontrol jalur kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Petunjuk arah ini, lebih kepada peningkatan kondisi perapian arus kendaraan,” Ungkapnya.
Selama ini, saat penanganan arus kendaraan pihak Dishub lebih kepada persoan (petugas Dishub, red), namun untuk mengantisipasi jika petugas lagi tidak ada ditempat, maka petunjuk arah bisa menjadi rambu sebagai petunjuk jalur arah.
“Kita kroscek kembali, dan dipastikan itu bisa terwujud, Kalau selama ini di beack-up oleh petugas sudah cukup, kenapa tidak kalau kita strategikan melalui peran rambu-rambu lalu lintas. Jadi, para tamu yang menggunakan jalur udara, maupun jalur laut, terlebih jalur darat dapat terkondusifkan,” Pungkasnya.
Diketahui, saat ini petugas Dishub Kota Baubau berjumlah sekitar 40 orang, ditambah dengan tenaga organik yang ada di Dishub Kota Baubau, nantinya akan memaksimalkan kondusifitas arus lalu lintas pada kegiatan FKMA di Kota Baubau.
Kontributor : Atul Wolio