Korban Ajudan Bupati Butur, Tolak Permohonan Maaf

Ical, Korban Pemukulan Oleh Ajudan Bupati Butur
Ical, Korban Pemukulan Oleh Ajudan Bupati Butur

Baubau, Koransultra.com – Tindakan represif berupa pemukulan seorang warga di Baubau bernama Ical (Korban) oleh seorang Ajudan Bupati Buton Utara (Butur), La Nudi, kejadian tersebut bermula saat keduanya berada di diatas kapal Fery penyeberangan Amolengo-Labuan, Jumat (6/12) kemarin.

Atas insiden itu, La Nudi menyampaikan permohonan maaf kepada korban Ichal melalui salah satu media online lokal di sultra. La Nudi menyampaikan permohonan maafnya atas sikapnya.

”Saya hanya orang biasa dan tak luput dari orang biasa,”kata La Nudi.

Selain itu, ajudan Bupati Butur berstatmen, jika pihaknya hanya menegur korban. Sebab, korban membunyikan motornya sambil menarik-narik gas. Korban saat itu dinilai tak beretikan oleh ajudan Bupati Butur sehingga helem yang dikenakan korban dipukul pelaku.

Usai mengetahui dan membaca informasi itu, korban pun merasa kecewa atas pernyataan La Nudi. Saat di konfirmasi awak media, korban Ical membantah setelah mengetahui pernyataan La Nudi dari salah satu media Facebook.

“Saya tidak terima, statmen dia dan seluruh pernyataannya saya bantah, sebab tidak sesuai apa yang saya alami,” katanya.

Korban Ical pun coba ungkap kronologisnya, kepada wartawan ia menjelaskan, bahwa sebelum kejadian itu, dirinya sudah diatas kapal Fery rute ke Labuan. Tidak lama korban diarahkan petugas kapal untuk turun kembali, sebab ada kendaraan mobil yang akan masuk lebih dulu.

Sesaat kemudian, setelah mobil tersebut berada didalam kapal, korban pun berinisiatif untuk masuk kembali ke kapal, namun karena terhalang kendaraan penumpang lain, korban pun memberi kode, hanya saja tidak direspon oleh motor yang menghalangi nya itu. Lalu korban coba beri kode lagi dengan mengeraskan bunyi motornya dengan cara menarik-narik gas.

Korban menuturkan,

“Setelah kendaraannya berada diluar, petugas pun persilahkan mobil masuk lebih dulu. Saya tidak tau jelas, kalau mobil yang masuk itu, rombongan Bupati Butur. itu telah berada didalam kapal yang akan di tumpanginya itu,” Ungkapnya.

Dari bunyi keras kendaraan korban itu lah, kata korban, tidak berselang lama, dua orang pria sambangi korban. Saat itu korban tidak mengetahui bahwa yang mendatangi nya adalah Ajudan.

Kadatangan dua orang pria itu, ungkap korban, “Satu orangnya pegang lalu tarik saya agar turun dari motor, satunya layangkan pukulan di helm yang saya palai dikepala. Terus saya bilang sabar Pak, saya parkir motorku dulu,” Jelas korban setelah dapat pukul dari pria yang diketahuinya adalah Ajudan Bupati Butur.

“Itu pun saya tau kalau dua pria itu Ajudan Bupati, nanti usai saya dipukul, saya coba tanya salah seorang penumpang,” Katanya.

Lebih jauh terangnya, “Saya tidak terima, kenapa Ajudan Bupati Butur (La Nudi, red) itu bilangkan, kalau diawalnya hanya beri peringatan ke saya, padahal itu tidak pernah ada,” Bantah korban kepada Media Koransultra.com, Sabtu (7/12)

Ketidakadilan korban ical mulai dirasakannya. Pasalnya beberapa pernyataan La Nudi makin menyudutkan diri korban. Seakan korban lah yang salah, atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh korban saat diatas Fery. “Sebagai rakyat biasa, saya hanya mencari keadilan,” ujar Ical

“Awalnya saya mau maafkan, tapi karena ada lagi pernyataan dia, saya kembali tidak terima. Mana ada saya sebagai korban, terus saya juga yang disalahkan lagi,” kata ketua Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Kota Baubau ini.

Kontributor : Atul Wolio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *