Dinilai Tidak Demokrasi, Kinerja Bawaslu Muna di Pertanyakan

Sirajudin Haq selaku Pemuda Pemerhati Demokrasi di Muna
Sirajudin Haq selaku Pemuda Pemerhati Demokrasi di Muna

Raha, Koransultra.com – Bawaslu Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ahirnya mendapat kritikan keras berbagai kalangan.

Munculnya berbagai kritikan para penduduk netizen di akun Facebook Bawaslu umumkan hasil seleksi perekrutan Pengawasan Pemilihan Kecamatan (Panwascam).

Sirajudin Haq, menyolakan bagaimana regulasi pelaksanaan seleksi Panwascam, sebab lulus CAT tertinggi pun digugurkan pada tes wawancara. Harusnya perengkingan nilai wajib dipublikasikan.

“Bicara demokrasi dimulai dari penyelenggara Pemilu. Kemudian Bawaslu harus transparan informasi. Saya tidak mempersoalkan para Panwascam telah lulus,” cetus Pemuda Pemerhati Demokrasi di Muna, Jumat 20 Desember 2019.

Kemudian indikasi adanya ASN lolos menjadi panwascam ini juga seharusnya gugur di berkas terkait sala satu syarat bekerja sepenuh waktu.

“Mestinya Bawaslu lebih selektif, karena ada pula indikasi lolosnya pengurus parpol yang masih tercatat di data sipol ini bisa DKPP dong,” senetilnya.

Perlu di catat, anggaran yang di gunakan oleh Bawaslu bersumber dari APBD Muna sangat besar, sehingga tanggung jawab Bawaslu juga besar dalam mensukseskan pilkada tanpa masalah.

“ini uang rakyat Muna jadi mesti dalam pelaksanaan tahapan pilkada harus berjalan sesuai rambu-rambu hukum yang tepat dan benar serta lebih terbuka,” kritik matan aktifis UHO ini.

Badan Pengawasan Pemilihan Umun (Bawaslu) Muna, sebelumnya umumkan 66 yang lolos Panwascam untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna tahun 2020 di Media Sosial (Medsos) Rabu (18/12/2019)

Muncul berbagai tangapan Netizen salah satumya Anzavatrey Aulya Izzatunisa mengatakan Yang kacau Kecamatan Tongkuno peringkat satu tes online nilai 66 tidak lolos, sementara nilai 40an bisa lolos, kira-kira berdasarkan apa itu di kreterianya sampe dia lolos itu orang

Netizen Sanaamu Saana mengatakan Terxata hasil Online tidak berpengaruh sekalipun nilainya tinggi yang sangat menentukan adalah hasil wawancara ple

Arty indha dalam kicaunya sangat disayangkan dari Kecamatan Lasalepa nilai tertinggi  bapak Lamiri dan Suprianto 60 dan 61, tidak lolos kasian..jangan salah omongku

Aswar Odebyo mengatakan Saran saja untuk pengumuman hasil akhir kalau bisa dilampirkan juga dengan akumulasi nilai tes online dan wawancaranya supaya jadi pembelajaran bagi yang tidak lolos. Agar perekrutan selanjutnya kita bisa belajar lebih giat lagi

Kunsyafaat Kun mengatakan ucapan selamat bagi yang lulus.Semoga amanah, bagi Komisioner Bawaslu Kabupaten Muna, Semogah berkah dalam keputusannya. Saran saja selanjutnya Perekrutan Panwascam nda perlu gunakan Tes Online dan tes wawancara, karena beberapa peserta yang mempunyai nilai tertinggi di Kecamatan masing – masing tidak lulus

Parizal Dongkol dalam kicauanya saya bukan peserta tes tapi saya muak liat hasil seleksi abal – abal. Baru bagus nya juga kata katanya kaya benar saja

Dengan banyaknya kicauan Natizen di Media Sosial (Medsos) bisa mengurangi tingkat Kepercayan masyarakat terhadap Bawaslu  Muna , apa lagi Kabupaten Muna akan menghadapi musim Pilkada

Kontributor: Bensar Sulawesi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *