Tirawuta, Koransultra.com – Video Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kolaka Timur (Koltim), Surya Hutapea, saat sedang menegur salah seorang Kepala Sekolah di Koltim, mendadak viral di media sosial jejaring facebok.
Video yang diperkirakan berdurasi 16 detik tersebut menuai kontroversi dari netizen. Ada yang menyatakan jika sikap Kadis tersebut terlalu berlebihan. Ada juga yang menyikapi dengan positif.
Tidak berbeda dengan tanggapan salah seorang tokoh pendidikan di Koltim. Tokoh Pendidikan, Ar Mundus Taolo juga ikut menanggapi sikap Kadis dalam video tersebut.
Ar Mundus justru menganggap sikap Kadis Pendidikan tersebut merupakan sikap yang bisa dimaklumi.
Sikap menegur bawahan seperti yang ditunjukkan Kadis Dikmudora di video tersebut kata Mundus, sudah seharusnya dilakukan dengan melihat kondisi kepala sekolah sendiri yang tidak berpakaian rapi, dan kondisi sekolah sendiri yang terlihat kotor.
“Apa yang dilakukan beliau (Kadis Dikmudora), kan kapasitasnya sebagai seorang pimpinan kepada bawahanji, bukan sebagai pribadi. Malah bisa jadi beliau sendiri yang akan di tegur sama pak Bupati kalau sekolah itu dibiarkan kotor. Dan masing-masing pimpinan itu, banyak cara untuk mengingatkan bawahannya, janganmi terlalu di lebih-lebihkan,” jelasnya.
“Saya sudah nontonmi beberapa kali ini videonya, tidak ada kata-kata menghina atau memojokkan itu kepala sekolah. Kan hanya menegur dan bertanya, lagipula hanya mereka berdua yang ada disitu. Jadi, kalau cerita dan informasi yang beredar itu, terlalu di lebih-lebihkan untuk memojokkan Kadis Dimudora sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, mantan Sekretaris Dikmudora Koltim I Nyoman Abdi SPd MPd, mengingatkan, sejak dipimpin seorang Surya Hutapea, dunia pendidikan Koltim maju pesat dengan karakter dan gaya kepemimpinan yang disenangi masyarakat.
“Saya berani menantang siapa saja yang bisa menyajikan data bahwa selama Ibu Surya Hutapea memimpin Dikmudora Koltim, pendidikan tidak meningkat. Dengan gaya kepemimpinan seperti ini, malah pendidikan di Koltim meningkat bahkan diakui di Sultra, dimana Koltim mendapat penghargaan sebagai satu-satunya daerah di Sultra yang paling peduli pendidikan,” ungkapnya.
“Kalau pimpinan menegur bawahannya, saya kira hal yang wajib. Jika tidak ada pembinaan, pasti pimpinan lagi yang disalahkan. Soal cara, itu soal teknis, apapun yang terbaik saya pikir tidak masalah, ini hanya cara jangan dibawa prasaanlah,” tambahnya.(ADV)