Wakatobi, Koransultra.com – Kabupaten Wakatobi yang berhasil eliminasi malaria. Hari ini Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto menyerahkan sertifikat eliminasi malaria kepada Bupati Wakatobi melalui virtual confrence. yang telah berhasil eliminasi malaria tersebut.
Keenam kabupaten/kota itu antara lain Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Wakatobi, dan Kota Bengkulu. Penyerahan sertifikat eliminasi malaria dilakukan dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 April.
Kali ini penyerahan sertifikat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan secara virtual melalui video converence mengingat situasi saat ini tengah terjadi wabah Covid-19.
Menkes Terawan mengatakan eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria di suatu wilayah, yaitu di kabupaten/kota atau di provinsi.
Pada tahun 2019 yang lalu sebanyak 300 kabupaten/kota telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria. Pada tahun 2020 ini, target kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria adalah 325 kabupaten/kota.
“Kali ini kita kembali bangga dan bersyukur, karena sampai dengan bulan April 2020 ada 6 kabupaten/Kota yang telah lolos penilaian dan berhak mendapatkan sertifikat eliminasi malaria,” katanya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto mengatakan kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria harus memperhatikan 11 indikator dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak.
“Kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria harus melalui tahapan self assesment atau menilai diri sendiri tentang kesiapannya untuk mendapatkan penilaian Tim Assesment dengan memperhatikan 11 indikator yang harus dipenuhi, dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak,” katanya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Bupati Wakatobi H. Arhawi menyatakan, komitmen dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh untuk membebaskan kabupaten Wakatobi sebagai daerah bebas penyakit malaria.
“Pertama, menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan eliminasi malaria di kabupaten Wakatobi,” ujar H.Arhawi, SE., MM. Jum’at (1/5/2020).
Kedua, menggerakan seluruh masyarakat dalam mencegah terjadinya kematian karena malaria.
“Ketiga, menjamin tersediahnya tenaga terlati, sarana, prasarana dan anggaran, agar setiap orang di kabupaten yang menjadi wilayah kerja kami mampu menjangkau layanan kesehatan yang ada, guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan malaria serta dicatat dan dilaporkan secara lengkap dan cermat,” kata dia.
Keempat, mengkoordinasikan semua upaya yang diperlukan secara menyeluruh, terpadu, serentak dan berkesinambungan demi mendukung tercapainya eliminasi malaria nasional tahun 2030.
“Demikian komitmen ini kami nyatakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,” tutupnya.
Kontributor: Surfianto