Unaaha, Koransultra.Com– Sejumlah orang tua siswa membeberkan adanya indikasi pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum guru di SMPN 1 Lambuya.
Diketahui sebanyak 75 siswa SMPN 1 Lambuya terdaftar sebagai penerima bantuan PIP tahun 2020 yang mana persiswanya menerima dana sebesar 750 ribu.
Dan mereka melakukan penyetoran dana kepada oknum guru yang nominalnya bervariasi mulai dari 50 sampai 100 ribu dengan dasar penyetoran,oleh sebagian siswa mengatakan dana yang dimaksud adalah ungkapan “pengertian”.
Dari hasil penelusuran salah seorang wali murid kepada awak media Koransultra.com mengatakan bahwa usai melakukan pencairan dirinya di datangi sejumlah siswa yang merupakan teman dari anaknya,menyampaikan pesan dari LS (Inisial),untuk mengumpul dana sebesar 100 ribu dibawa serta buku rekening.
“saya menerima 750 ribu,dan harus menyetor 100 ribu itupun harus diantar sendiri kesana,”katanya.
Lebih lanjut, wali murid dari penerima PIP yang diduga di sunat itu menambahkan bahwa alasan dari pemotongan itu adalah untuk tenaga operator, dikarenakan sangat sulit pengurusannya,ungkap wali murid yang namanya minta dirahasiakan itu.
Hal senada diucapkan oleh salah seorang siswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa apabila menerima 750 ribu harus menyetor 70 ribu sebagai tanda pengertian telah menerima dana PIP.
“Saya disampaikan oleh ibu LS kalau kalian sudah terima, pengertiannya saja,hanya saya belum menyetor karena semalam saya dan bapakku kesana tidak ada orang dirumah,tidak menyala lampunya,”katanya polos.
Sementara itu, Tasmin,S.Pd, selaku kepala SMPN 1 Lambuya , Kabupaten Konawe setelah di konfirmasi mengatakan tidak mengetahui adanya pemotongan tersebut,dirinya menyerahkan sepenuhnya pengurusan dana PIP tersebut kepada Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan,
“Setahu saya tidak ada pemotongan,bagaimana mau dipotong dana PIP, sementara yang cairkan dana tersebut siswa itu sendiri, dan saya telah menyerahkan sepenuhnya kepada Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan,”ujarnya.
Sedangkan LS, saat ditanyai terkait pemotongan dana PIP para siswa,dirinya selaku Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan yang diberikan mandat untuk mengurus dana tersebut membantah dirinya melakukan pemotongan dana PIP yang diterima para peserta didiknya.
Dirinya mengatakan kalaupun ada itu sebagai tanda terima kasih dari para wali murid yang telah menerima PIP.
Selain itu dirinya mengatakan dirinya menyimpan buku rekening untuk mengetahui siswa yang belum melakukan pencairan berikutnya
“Tidak ada pemotongan dana dari dana PIP yang diterima siswa kalaupun ada itu hanya ungkapan terima kasih,”pungkasnya.
Kontributor : Nas