Unaaha, Koransultra.com – Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, kembali berkunjung di desa Toronipa, kunjungan yang didampingi dengan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe, Muh. Akbar, tersebut bertujuan untuk melihat secara dekat kebun percontohan (Demplot) Kelompok Wanita Tani (KWT) Flamboyan di Desa Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Minggu (19/7/2020).
Di lokasi demplot sayur organik tersebut Wakil Bupati Konawe ini memuji kerja swadaya dari KWT Flamboyan, pasalnya sayur organik tampak bebas dari serangan hama sayuran di tambah sayuran hijau tersebut tumbuh dengan subur ditangan para wanita-wanita tani tanpa sedikitpun menggunakan pupuk yang mengandung bahan kimia.
Di hadapan para warga, mantan Ketua DPRD Konawe itu menjelaskan, biaya yang dikeluarkan warga kebutuhan dalam mengkonsumsi sayur-sayuran tergolong tinggi. Jika rata-rata konsumsi sayur per kepala keluarga (KK) adalah Rp15 ribu per hari dan angka tersebut dikali 365 hari (satu tahun, red), maka hasilnya sama dengan Rp5,4 juta. Angka Rp5,4 juta dikali dengan 58 ribu (jumlah KK di Konawe, red) hasilnya adalah Rp317,5 miliar.
“Bagaimana kalau masing-masing keluarga menghemat belanja sayurnya dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur. Otomatis angka 317 milar ini bisa dipakai untuk belanja produktif lainnya,” jelasnya.
Untuk itu, Gusli berpesan, agar produksinya terus di tingkatkan. Sehingga nantinya, produksi tersebut bukan hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan keluarga anggota kelompok. Akan tetapi juga bisa dijual agar lebih bernilai ekonomis.
Sehingga dengan itu, Ketua DPP PAN tersebut memberikan semangat dan harapan besar pada para petani sayur untuk terus membudidayakan tanaman sayuran sebab ada banyak pasar yang akan menada hasil produksi sayur di Konawe. Salah satunya di industri smelter di Kecamatan Morosi yang telah mempekerjakan belasan ribu pekerja.
“Kalau konsumsi per KK itu Rp15 ribu, maka produksinya ditambah lagi, sehingga bisa dijual. Jadi kebutuhan sayur keluarga tertutupi, pemasukan juga ada,” terangnya.
Sementara itu, Ratna, Sekretaris KWT Flamboyan menyampaikan bahwa Demplot Flamboyan ini, baru dimulai satu bulan terakhir, akan tetapi Demplot tersebut telah banyak mengundang daya tarik, pihak Lanal Kendari salah satunya, yang menyempatkan berkunjung untuk melihat kondisi Demplot Flamboyan yang pesat dalam waktu singkat tersebut.
Kelompok Wanita Tani Flamboyan terbentuk Maret 2020 lalu. Dibentuk secara swadaya dan melibatkan 30 KK,” ujar Ratna.
Untuk diketahui, Demplot KWT Flamboyan terletak di pekarangan salah seorang rumah warga. Luasnya tak seberapa. Namun punya koleksi tanaman Sawit, Kangkung, Tomat, Lombok, Terong, Pariah, Seledri, Selada, Kacang Panjang, Gambas, Ubi Kayu, Buah Naga dan kolam Ikan.
Kontributor: Nasruddin