Sejumlah Ormas Galang Dana, Bentuk Kepedulian Pelestarian Situs Sejarah Konawe


Unaaha, Koransultra.com– Sejumlah organisasi masyarakat, mengadakan penggalangan dana untuk pelestarian cagar budaya yang ada di kabupaten konawe, kegiatan tersebut dilakukan sebagai bukti kepedulian dan turut andilnya para generasi muda dalam pelestarian situs sejarah kebudayaan konawe.

Bertempat di simpang empat tugu adipura, Kamis ( 8/1/2021 ) merupakan langkah awal para anak-anak muda tersebut yang terhimpun dalam wadah Karada Tolaki, Banderano Tolaki, Ta’awuno Tolaki dan Ana Ndolaki Mepoko’aso.

” Apa yang kami lakukan ini adalah wujud kecintaan kami terhadap budaya kita, serta ini juga membantu pemerintah daerah dalam upaya pelestarian situs sejarah yang mana kita tahu disaat Covid-19 saat ini semua serba terbatas, jadi nanti setiap bulan kami akan mengundang media dan melaporkan hasil donasi yang didapatkan agar lebih transparan dan bisa menggugah warga lainnya untuk ikut berdonasi,” ujar Samsidar salah satu pengurus Ormas.

Semangat para generasi muda itupun bertambah tatkala wakil bupati konawe, Gusli Topan Sabara, yang melintas di jalan tersebut turun untuk memberi suport serta donasinya terhadap mereka.Tidak hanya sampai disitu saja, orang nomor dua dikonawe tersebut terlihat berkeliling mendampingi mereka untuk penggalangan dana tersebut.

” Saya sangat mendukung aksi ini dan akan ikut serta didalamnya, sebagai langkah nyata bahwa kita sedang berbuat untuk pelestarian situs peninggalan para leluhur kita,” kata Gusli

GTS menerangkan, pemerintah daerah sangat peduli terhadap situs sejarah yang ada dan itu ditunjukan dengan salah satu program revitalisasi makam leluhur di Konawe pada 2019 lalu. Saat itu program tersebut masih sepenuhnya disokong pendanaan dari Pemda Konawe, dan hasilnya, ada enam makam yang berhasil di revitalisasi. Diantaranya, makam Sabandara Wowa Latoma Tahea, Inea Sinumo Bokeo Tohamba, Ponggawa Watukila, Inowa Imbanahi, Sulemandara Kalenggo dan Tutuwi Motaha Pakandeate.
Kemudian lanjut GTS, pada tahun 2020 kembali diusulkan program revitalisasi makam sebagai situs cagar budaya untuk tujuh makam. Demikian juga dengan 2021 juga tetap diusulkan. Namun karena kendala Covid-19 dan keuangan Pemda tidak memadai, program tersebut pun ditangguhkan.

“Beruntung ada sejumlah pihak, para anak-anak muda dan tokoh budaya kita yang peduli dan lahirlah gerakan ini,” terangnya.

Mantan Ketua DPRD Konawe dua periode itu merinci, makam yang menjadi target untuk direvitalisasi ada banyak. Namun yang prioritas adalah makam para penjabat Siwole Mbatohu Pitu Dulabatuno Konawe. Mereka adalah Sabandara Wowa Latoma, Inea Sinumo, Barata I Hana, Barata I Moeri, Sulemandara, Kapita Ana Molepo, Kapita Lau Bondoala, Tutuwi Motaha, Tusa Wuta, Kotubitara, Sangia Ngginoburu danSangia Halu Oleo.Selain makam tersebut, penggalangan donasi juga untuk membiayai tiga lukisan leluhur lainnya. Mereka adalah Sangia Inato, Sangia Mbinauti dan Sangia Ngginoburu.“Total anggaran yang dibutuhkan semuanya adalah 2,7 miliar, untuk itu saya mengajak partisifasi kita semua sebagai warga Konawe dan suku Tolaki khususnya di mana pun berada. Kalau bukan kita, siapa lagi,”pungkasnya.

Kontributor : Nasruddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *