Muna Barat – Puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Pelabuhan Tondasi Kabupaten Muna Barat terpantau padat. Pelabuhan ini menjadi satu – satunya akses masyarakat untuk melakukan penyeberangan lintas laut menuju ke Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Saking padatnya kendaraan dan penumpang yang antri di pelabuhan ini menyebabkan ada yang kebagian tiket penyeberangan untuk keesokan harinya. Tak ayal lagi, Isyu tak sedap berhembus.
Oknum petugas dari PT ASDP Indonesia Feri dan UPTD Pelabuhan Tondasi mendapat sorotan terkait dugaan adanya “permainan” dalam proses nomor pengantrian kendaraan, terhadap penumpang yang hendak balik tujuan Kendari, yang beredar di Media sosial beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Penyeberangan Mawasangka, Tondasi, Dongkala, La Ode Rompu saat ditemui awak media membantah Isyu tersebut.
”Berita yang beredar di masyarakat, bahwa pihak dari PT ASDP Indonesia dan UPTD Pelabuhan Tondasi, ada permainan dalam melayani penumpang, dan tidak sesuai nomor antrian itu tidak benar,” ujar La Ode Rompu.
Dikatakan, pihaknya dalam melayani penumpang Tondasi Torobulu tidak ada perbedaan. “Kami melayani berdasarkan nomor antrian. jika misalnya nomor antrian penumpang 25 yang dilayani terlebih dulu, sementara nomor 23 atau 24 dilangkahi, itu dikarenakan beberapa kali dipanggil nomornya namun tidak ada ditempat, pada saat pembelian tiket, maka terpaksa pihak kami lompati dan ini untuk mempersingkat waktu.” Ungkap La Ode Rompu.
Dirinya juga menegaskan, pihaknya dalam melayani penyeberangan Tondasi- Torobulu tidak ada main kalingkong dengan siapapun, baginya yang terpenting adalah semua penumpang agar bisa menyeberang.
”Adapun yang lewat samping, pada saat pemeriksaan tiket kendaraan, itu penumpang yang tidak menggunakan kendaraan atau ibu ibu yang memiliki anak kecil dan telah dilakukan pemeriksaan tiket. Jadi pihak kami dahulukan dengan menggunakan jalan samping atau dipinggir, bukan ada permainan antara pihak kami dan penumpang.” Pungkasnya.
Sementara itu Kepala Pelabuhan Tondasi, Mashuri, menyatakan antrian kendaraan penumpang penyebrangan Tondasi-Torobu, baginya sesuai urutan yang dimiliki para penumpang.” Dalam menertibkan antrean roda 2 dan 4 yang akan melakukan penyeberangan Pelabuhan Tondasi tujuan Pelabuhan Torobulu, berdasarkan urutan nomor antrian dan sesuai kapasitas muatan Kapal KMP Feri Pulau Rubiah. Kami tidak menghalangi atau pilih kasih pada penumpang yang menyeberang namun kami dahulukan bagi penumpang yang telah memiliki tiket kendaraannya, berdasarkan nomor antrian, sesuai kapasitas muatan kapal.”ungkap Mashuri.
Ia juga jelaskan, andaikan tidak sesuai nomor urut kendaraan pada saat masuk dalam kapal itu bisa saja terjadi, namun bagi kendaraan yang sudah memiliki tiket dapat menyeberang sesuai muatan kapal KMP Feri Pulau Rubiah.
”Harapan kami penumpang yang menggunakan kendaraannya semuanya bisa menyebrang. Tapi kami mau apa sesuai kapasitas Kapal cuma muat 15 unit kendaraan roda 4 dan 60 unit roda 2. Kalau masih ada permintaan dalam kapal maka kami tambahkan kalau sudah tidak bisa kita mau apa. Intinya kami tidak ada niat untuk bermain atau apalah. Kami melayani penumpang penyeberangan Tondasi-Torobu dengan hati yang ikhlas tanpa meminta imbalan.” Uja Mashuri.
Laporan: Laode Abubakar