Target Adipura, Wabup Konawe Harap Dukungan Semua Pihak

Unaaha, Koransultra.com – Pemerintah Kabupaten Konawe saat ini tengah mempersiapkan diri menuju target Adipura ditahun mendatang. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim saat menyampaikan sambutannya di kegiatan rapat koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Pemerintahan Dan Pembangunan Daerah yang mengusung tema Membangun Desa Menata Kota Mewujudkan Konawe Bersahaja Menuju Indonesia Emas 2045 yang dibuka oleh Bupati Konawe, dan dihadiri pula Kapolres Konawe, AKBP. Noer Alam, S.Ik, Kajari Konawe Dr. H. Musafir Menca, SH, S.Pd, MH, Perwira Penghubung 1417 Konawe, Sekda Konawe, Kepala, Dinas, Camat, Lurah dan Kades se Kabupaten Konawe, pada Rabu 23/04 2025.

“Bapak Bupati sudah menyampaikan kepada kita semua bahwa Konawe akan mentarget Adipura di dua tahun kedepan ini.” Katanya.

Menurut H. Syamsul Ibrahim bukanlah hal yang sulit untuk mencapai target Adipura jika semua elemen bekerja sama mendukung hal ini, “berbicara tentang kebersihan adalah atas inisiatif kita pemerintah dari seluruh elemen, dari tingkat desa hingga lingkungan yang diharapkan dapat bekerja secara simultan” Katanya.

“Ini bukan Adi “pura pura” ini tapi ini adalah Adipura
Kebersihan dan bukan hanya tugasnya lingkungan hidup tapi tugas kita semua dan nantinya akan dibagi bagi zonanya para OPD,” ujarnya.

Saya sudah pernah hidup dijaman pemerintahan pak Razak porosi, sambung Wabup Konawe. “Kampung bersih dulu itu dana desa masih 10 juta, nah sekarang Kepala Desa sudah memiliki anggaran yang cukup besar dan sudah bisa membayarkan honor aparatnya, dan jadi setidaknya (perangkat.red) ini bisa keluar keringatnya ikut membersihkan kampung, masyarakat bisa ikut membersihkan di depan rumahnya. Jika semua ini berjalan dengan baik maka kami yakin bahwa apa yang direncanakan oleh bapak bupati terkait Adipura akan tercapai dengan skala yang lebih tinggi Kencana yah kencana.” Ujarnya menyebut target raihan Adipura.

“Begitu juga camat secara otomatis dia harus jaga itu wilayahnya tidak ada itu istilah bahwa ini ruas jalan kabupaten, ini ruas jalan provinsi. Kalau kotor yah kotor berarti memang camatnya (tidak peka). Kalau yang bersih hanya di kecamatan Unaaha dan kecamatan lainnya tidak yah bukan kencana namanya tapi bencana” pungkas mantan legislator DPRD Provinsi Sultra ini yang disambut gelak tawa peserta rakor.

Laporan: Andriansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *