Raha, Koran Sultra – Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70 di Kabupaten Muna,dipusatkan di alun-alun Kota Raha, Rabu (25/11).
Dalam puncak peringatan HUT PGRI tahun ini yang mengambil tema memantapkan solidaritas dan solidaritas PGRI organisasi profesi guru yang kuat bermanfaat, Ketua PGRI Muna, Haswah menggagas ide ide demi kesejahteraan guru, diantaranya program dana Abadi guru dan ide pembentukan Bank Guru.
Menurut dia, kekuatan guru di Muna yang berjumlah sekitar 3.500 guru status PNS dan ditambah guru berstatus honorer, merupakan kekuatan untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
“Program guru sejahtera bukan hanya sertifikasi. Kita bisa bentuk bank guru. Salah satu syarat mendirikan bank harus memiliki dana pertama Rp.2 miliar. Dengan jumlah guru penerima sertifikasi sebesar 2.900 orang, nilai Rp.2 miliar itu bisa kita kumpulkan dengan menyisihkan Rp.1 juta per guru, “ujar.
Haswa mengungkapkan, PGRI Muna hingga saat ini belum memiliki sekretariat dan semua kegiatan anggaran bersumber dari swadaya guru-guru di Muna.
Menanggapi hal itu, Pj. Bupati Muna, Mohd. Zayat Kaimoeddin mengatakan, pembangunan kantor sekretariat PGRI akan perjuangan dalam APBD.
“Besok saya akan kita koordinasikan dengan Kadis DPPKAD, “terang Zayat.
Sementara itu, dalam peringatan HUT PGRI diperingati dengan upacara bendera yang dihadiri ribuan guru se Kabupaten Muna, unsur TNI dan Polri. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Pj. Bupati Muna, Mohd. Zayat Kaimoeddin.
Dalam sambutan Menteri Pendidikan yang dibacakan oleh Zayat Kaimoeddin menyebutkan, bahwa ibu bapak guru adalah gardah terdepan dalam menjalankan amanah mendidik dengan langkah dan iktiar untuk mencerdaskan bangsa.
“Bahwa guru merupakan tugas yang mulia karena karyanya yang muncul sepanjang hayat terus menerus berkontribusi kepada masayarakat. Selamat hari guru dan selamat berkarya,”kata Zayat dihadapan peserta upacara.
Kontributor : Bensar