Raha, Koran Sultra – Puluhan ribu massa, hadir dalam deklarasi relawan Rajiun Tumada, dilapangan desa Lapolea Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat (Mubar) Minggu (24/7) siang.
Dalam deklarasi tersebut,dihadiri oleh pj bupati Mubar LM.Rajiun Tumada,Umar Bonte,pengurus PDIP Sultra,para ketua partai serta pengurus partai Mubar, Nasdem, PKB, Gerindra dan Golkar.
Dalam deklarasi tersebut,tim relawan Rajiun Tumada langsung medeklarasikan dihadapan ribuan pedukung dan simpatisan serta mengudang untuk orasi politiknya Rajiun Tumada.
Rajiun Tumada,dalam orasi politiknya,ia mengatakan siap untuk tampil menjadi calon bupati Mubar,tentunya saya melanjutkan pembaungunan baik dalam pengurusan partai.
“rekan-rekan partai pendukung masi dalam pengurusan rekomendasi semua masi dalam proses”ujar pj Mubar.dan dihadirkan artis Saskia Gotik.
Rajiun meruliskan Pada tahun 2016 anggaran Rp.638 miliar dari DAU menjadi 17 miliar ini tentunya sebagai pembangunan Mubar, menjadi momentum kita uang kita hampir hilang Rp. 300 miliar karena DPR Mubar tidak membahas untuk tahun 2016. Selain itu mendapat dana alokasi husus (DAU)sebesar 180 miliar untuk dana pembagunan mubar.
“saya tidak mengharapkan dana dari APBD,walaupun dihalangi berbagai metode,dan tentunya pembangunan ini akan dumulai dari kecamatan Wadaga kusambi,Maginti samapai kecamatan barangka”ujar dalam orasinya.
Kata Rajiun,olehnya itu saya berkeinginan mencalonkan diri sebagai buapati defenitif tahun 2017-2022, tentunya sesuai keinginan masyarakat muna barat.
“saya siap untuk bertarung mencalonkan diri sebagai bupati”katanya dihadapan masa.
Selain itu La Ode Sabaria ketua kordinator kegiatan sekaligus tim relawan Rajiun Tumada yang ditemui sela sela deklarasi, ia mengatak.
deklarasi ini kemauan masyarakat serta tim relawan simpatisan Rajiun Tumda
Menurutnya, kesiapan panitia,dari 81 desa,5 kelurahan,dldengan fasilitas kendaara perdesa sebanyak 4 sampai 5 unit kendaraan.
“ini tentunya adalah simpatisan Rajiun Tumda,yang sudah terbentuk ditiap tiap kecamatan”pungkas.
KOntributor : Bensar