Perjuangan Bidan Desa Mirna Dipelosok Desa Nimbuneha Kolut

Perjalanan Bidan Desa ini melintasi sungai didusun 2 desa nimbuneha kec. ngapa untuk melaksanakan tugas mulianya, foto : Israil Yanas

Perjalanan Bidan Desa ini melintasi sungai didusun 2 desa nimbuneha kec. ngapa untuk melaksanakan tugas mulianya, foto : Israil Yanas
Perjalanan Bidan Desa ini melintasi sungai didusun 2 desa nimbuneha kec. ngapa untuk melaksanakan tugas mulianya, foto : Israil Yanas

Lasusua, Koran Sultra – Seorang Bidan Desa didesa Nimbuneha Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara. yang mengabdi selama lima tahun untuk mencapai lokasi tersebut ia mengendarai roda dua selama satu jam menelusuri jalan perkebunan coklat dan hutan.

Sudah lima tahun Bidan Mirna memberikan pelayanan kesehatan untuk warga dusun dua desa nimbuneha kecamatan ngapa kabupaten kolaka utara sulawesi tenggara. untuk menuju ke dusun itu, mirna harus mengendarai motor melalui jalan perkebunan coklat dan hutan, beberapa kali terjatuh akibat jalan berbatu dan licin dimusim penghujan untuk menaklukkan licin tanjakan gunung

Dusun dua desa nimbuneha belum pernah tersentuh pasilitas pembangunan termaksud pasilitas kesehatan, bagi warga desa nimbuneha kehadiran bidan mirna sangat membantu jika tidak warga yang melahirkan akan menempuh perjalanan jauh untuk menjangkau layanan kesehatan diluar kawasan hutan.

Sejak kedatangan bidan mirna mengatakan pola persalinan warga berubah, kini warga tidak terlalu mengandalkan dukun persalinan untuk melahirkan, bagi warga yang melahirkan ada kelainan terpaksa dirujuk kepuskesmas dengan di tandu atau dipikul.

Bidan Desa mirna (26) mengatakan, jarak tempuh ke dusun 2 Desa Nimbunehadari kota lapai selama satu jam, bisa sampai dua jam perjalanan kalau habis hujuan karena jalannya licin.

“Satu motor sudah rusak dan ini motor yang kedua” katanya.

Sudah dua kali terjatuh dari motor, namun itu bukanlah halangan, prinsip saya ibu hamil harus segera diberi pertolongan Karena terlambat sedikit fatal akibatnya. Terkadang keselamatan terlupakan disaat menelusuri jalan yang sempit dan ber batu, apalagi menuju dusun tiga ada kendala saat melintasi sungai. katanya

“kalau bajir disungai, motor saya dipikul oleh warga, dan terkadang Bidan Desa di Desa lain meminta bantuan” katanya

Kehadiran Bidan Mirna terbukti dengan merubah kebiasaan warga desa selama beberapa tahun. mereka tidak perlu menyusuri hutan untuk berobat terutama ibu hamil yang tidak perlu mengambil resiko yang menempuh perjalanan dengan tandu untuk bersalin kepuskesmas.

Semoga kadis Kesehatan kabupaten Kolaka Utara bisa memperhatikan dan membantu semua bidan desa yang berada dipelosok.

Kontributor : Israil Yanas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *