
TIRAWUTA, KORAN SULTRA-Bupati Kolaka Timur (Koltim), Drs. H. Tony Herbiansyah meniadakan perayaan pergantian tahun baru 2017. Artinya, tidak ada letusan kembang api, atau hiburan artis. Pemkab Koltim hamya menyediakan zikir dan doa bersama.
“Tidak ada lagi perayaan dengan pesta kembang api, kita hanya zikir dan doa bersama kemudian setelah itu langsung pulang. Tapi kalaupun memang ada yang mau merayakan tidak masalah, intinya kita tidak melarang tapi khusus Pemkab koltim tidak ada perayaan,” ujar Tony baru-baru ini.
Himbauan Bupati Koltim ini, diamini oleh beberapa tokoh agama di Koltim. Bahkan para pemuka agama itu meminta, agar tidak ada pesta kembang api dan letusan ditengah malam. Pasalnya, ini dapat mengganggu orang yang sakit atau orang beribadah maupun tidur.
Menurut Bupati Koltim, larangan perayaan tahun baru ini merupakan desakan dari masyarakat sendiri yang perayaan tahun baru berisi hura-hura.
“Larangan ini muncul dari bawah agar Pemkab Koltim tidak usah melakukan perayaan tahun baru, jadi kita ingatkan ke masyarakat tidak usah melakukan perayaan dengan pesta kembang api. Harusnya pergantian tahun diisi dengan zikir, salat, memuhasabah atau instrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik,” bebernya Tony.
Dikatakannya, jika dirayakan tahun baru dengan menggunakan kembang api, itu merupakan hal yang sia-sia. Sebab, dirincikannya jika harga kembang api 100 hingga 700 ribu per buah, dikalikan dengan sepuluh saja sudah menghabisi anggaran jutaan rupiah.
”Lebih baik uang itu kita pergunakan sebaik-baiknya. Kita gunakan untuk makan bersama setelah Zikir dan doa bersama nanti itu lebih bermanfaat,” katanya.
Ketua DPW partai NasDem ini juga menyampaikan, dimalam tahun baru nanti akan dibagi dua posisi, posisi pertama para SKPD yang laki-laki bakal melaksanakan zikir dan doa bersama di Masjid Jabal Nur Tirawuta, selanjutnya posisi kedua para istri SKPD, melaksanakan lombah karaoke di Rujab bupati Koltim.