Pariwara
Salah satu prestasi berupa penghargaan yang juga ditoreh Kolaka Utara yakni kesuksesannya
mengantongi “Satya Lencana Wirakarya” dari presiden Jowo Widodo tahun lalu yang diterima
langsung Bupati Rusda Mahmud. Ini merupakan pencapaian tertinggi atas kerja keras
menyukseskan program program KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Saimah, SH mengutarakan,
pencapaian itu merupakan kerja keras yang sekaligus memotivasi untuk mengejar di bidang
lainnya. Saat itu kata dia Kolut mulai aktif dalam mendukung kegiatan meningkatkan potensi
anak, pemberdayaan kelompok wanita dalam berusaha, serta mendukung keberhasilan
program KB Nasional.
Lagi pula lanjut Saimah, kabupaten tersebut terus intens mengajak masyarakat untuk selalu
berpartisipasi aktif dalam mendukung program-program pemerintah daerah. “Pada hakekatnya
program dari pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan membawa
kemajuan untuk Kolut,” ujarnya.
Kolut telah memiliki proyek kampung KB percontohan sebagai langkah awal
menghidupkan kembali dan memperkuat program pengendalian penduduk melalui program
KB. Keberhasilan program KB dikatakan tidak terlepas dari upaya untuk memberantas
kemiskinan dan peningkatan kualitas manusia serta kesejahteraan keluarga.
Kolut Merupakan Kabupaten Sehat
13 tahun berkarya telah membawa banyak dampak kemajuan khususnya di bidang kesehatan. Prestasi itu dibuktikan dengan mujurnya otoritas penghasil kakao tersebut mampu menyabet pengakuan sebagai kabupaten sehat kategori padapa. Tahun ini, instansi tersebut kembali menarget sebagai kota sehat.
Prestasi itu kata Kadis Kesehatan Kolut, Alias, S.Km, M.kes merupakan berkat dukungan semua pihak untuk mewujudkan Kolut yang sehat seiring dengan usianya yang juga mulai merangkak naik. Beberapa kemajuan tentu sudah dibuktikan dengan beberapa program kinerja.
“Ini merupakan bukti program dan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang kesehatan, sudah menunjukkan pencapaian yang baik selama 13 tahun berdiri,” ujarnya.
Namun secara umum, tentunya seiring dengan pertumbuhan Kolut di usia ke 13 tahun sudah banyak melakukan perubahan baik dari segi penyebaran tenaga dan fasilitas ke seluruh wilayah kesehatan yang menjadi kewenangannya.
Pihaknya juga mulai mengusulkan beberapa puskesmas agar bisa terakreditasi sebagai standar jaminan kelayakan yang terukur. Disamping itu, Kolut dibidik akan menjadi pilot procect di Sultra untuk satu perawat satu desa. “Jadi bukan hanya bidan saja yang ada di desa tetapi juga harus didampingi dengan perawat,” ujarnya.
Untuk menyemangati hal itu, Pemkab juga telah memberikan hiba lahan untuk organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kolut seluas 40×60 m dengan pembangunan Rp.100 juta agar semakin fokus konsen dibidangnya. “Ini upaya pendekatan ke masyarakat dengan membangun hubungan yang lebih erat antara pemerintah dengan PPNI,” ujarnya.
Jaga Kebersihan Wilayah, Panen Adipura
Kolaka Utara dikenal sebagai salah satu kabupaten yang terjaga kebersihan dan penataannya. Ganjarannya, otoritas Rusda Mahmud tersebut telah beberapa kali panen piala adipura atas kinerja pemerintahbersama masyarakat mewujudkan kabupaten bersih.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. Syamsu Rijal, MM mengutarakan, perolehan adipura Kolut sebelum menginjak 13 tahun pasca mekar dari Kolaka sudah berhasil menggenggam piala ini pada tahun 2013, berlanjut 2014 serta 2016. “Tahun ini kami optimis dapat adipura,” ujarnya.
Meski Kolut sebagai kabupaten baru tentunya tidak kalah dengan wilayah lain yang lebih dahulu mekar. Ia menyebut itu karena kekompakan aparatur yang baik serta komitmen pemerintah untuk berbuat dalam mencapai misi yang ditargetkannya.
Tentunya, ada pelaku utama dibalik piala adipura tersebut yang dianggap sangat berperan yakni petugas kebersihan mengabdikan diri untuk orang banyak. Maka dari itu, tidak ayal mereka juga diberi upah yang setimpal dengan kerja kerasnya selama ini.
BLUD H.Muh. Djafar Harun Rumah Sakit Rujukan
Satunya kemajuan di sector pelayanan kesehatan publik yakni di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit (BLUD-RS) H.M. Djafar Harun yang semakin lebih baik. BLUD Djafar Harun bukanlah tempat sarana pelayanan kesehatan yang menjadi pilihan masyarakat Kolut namun juga sebagian besar dari luar wilayah karena kepercayaan pelayanan didalamnya.
Direktur Djafar Harun, dr. Syarif Nur, Sp. OG., M. Kes mengutarakan, RS selalu melakukan inovesi sepanjang perkembangan perjalanan instansi tersebut yang berdiri tahun 2006 silam telah menjadi banyak pilihan pasien yang tidak hanya masyarakat Kolut saja. Kepuasan pelayanan tersebut tentu membawa dampak positif bagi seluruh dokter dan perawat yang mendedikasikan di tempat tersebut.
Syarif mengatakan dalam proses pelayanan ini dalam berinovasi dan mempercepat respond an pelayanan berupa 5S yakni berupa sentuhan mata, senyum, kata, tangan dan sentuhan hati dengan motto “keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”. “ Budaya 5S ini hanya ada di instansi kami,” ujarnya.
Dalam perihal pelayanan, semua pasien kata dokter spesialis pertama 2010 di tempat tersebut lebih menonjolkan layanan kekeluargaan. Pada April tahun ini BLUD tersebut akian menjadi satu-satunya RS yang terakreditasi di Sultra yang menggunakan pendanaan secara sewa kelolah. “Kalau yang lain mungkin menggunakan anggaran pusat. Kita ingin yang pertama dengan anggaran biaya sendiri,” bebernya.
Meskipun awal mulanya RS tersebut penuh dengan keterbatasan dan hanya memiliki dua dokter spesialis saja kini sudah ada 11. Tahun depan akan diupayakan penambahan lagi hingga BLUD Djafar Harun semakin komplit dalam melakukan pelayanan. “Pemnerintah tidak tanggung-tanggung untuk investasi di dunia kesehatan karena ini merupakan kebutuhan yang mendesak dari masyarakat, “ pungkasnya.
