BAPPEDA Koltim Rumuskan Indikator Keberhasilan Pembangunan Bupati

Kepala Bappeda Koltim Mustakim Darwis
Kepala Bappeda Koltim Mustakim Darwis

TIRAWUTA, KORAN SULTRA– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kolaka Timur (Koltim), saat ini mulai merumuskan indikator keberhasilan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Koltim.

Rumusan keberhasilan pasangan yang berakronim ”Tentram” itu rencananya bakal diekspos pada bulan Desember mendatang.

Kepala Bappeda Koltim Mustakim Darwis menuturkan, pembangunan yang dilakukan Pasangan Tony Herbiansyah dan andi Merya Nur selama ini sangat luar biasa. Pembangunan dari berbagai sektor telah dibuktikan.

Sehingga saat ini Bappeda bekerja sama dengan badan statistik, mulai merumuskan indikator keberhasilan pasangan tersebut. Utamanya pada indikator mikro ekonomi.

“Inti dan tujuan dibuatnya sebuah indikator utamanya dalam bidang ekonomi adalah, untuk mengetahui apa saja yang telah bupati bangun selama satu tahun ini. Apakah ada peningkatan perekonomian masyarakat, atau tidak. Dan yang terpenting mampu mengetahui berapa besar anggaran yang dipakai dalam pembangunan tersebut,” Jelas Mustakim.

Kata Mustakim, nantinya Bappeda akan membahas mengenai pertumbuhan ekonomi kabupaten Koltim, terhadap pengaruh pembangunan diberbagai sektor.

“Nah, disinilah akan diakumulasi pertumbhan ekonomi masyarakat dalam satu tahunya itu. Apakah pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat ataukah menurun. Itulah yang akan dievaluasi dalam 1 tahunya itu,” katanya.

Kata dia, Bappeda juga bakal melihat diawal tahun tentang angka harapan hidup. ”Kemudian angka pertumbuhan penduduk dalam hal ini peningkatanya. Selanjutnya produktifitas lahan. Disini juga akan dilihat, semenjak bupati menjabat sejak dari awal mulai dari Pejabat Bupati (PJ), hingga Bupati Definitif. Disitu akan dilihat tingkat produktifitas lahan sesuai dengan agrobisnis. Karena visi dan misi bupati dan wakil bupati itu adalah agrobisnis, maka disini juga kita akan fokus pada agrobisnis selama lima tahun mendatang,” paparnya.

Dengan begitu kata Mustakim, bakal diketahui lahan-lahan tidur yang tidak terpakai saat ini. ”Kita akan genjot melalui camat-camat untuk memberikan data lahan tidur. Setelah itu pemerintah akan membantu dengan mekanisasi pertanian. Yang terpenting adalah, bagaimana bupati dapat memaksimalkan anggaran pembangunan yang sangat besar porsinya kepada anggaran publik, demi untuk masyarakat. sehingga masyarakat dapat merasakan dari tahun pertama, kedua, dan selanjutnya secara berkesinambungan,” kata Mustakim.

Itulah indikator-indikator yang kami akan lakukan dan dipersiapkan kedepanya dalam mewujudkan agrobisnis bupati dan wakil bupati. Sehingga kedepanya pada momen tertentu kita akan mengespos kepada masyarakat. Inilah kinerja pemerintah selama satu tahun pertama sejak memimpin Koltim. Sehingga masyarakat dapat menilai positif, dan tidak ada lagi yang berpikir yang tidak-tidak terhadap pemerintah. Seolah-olah pemerintah stagnan dan pemerintah tidak bekerja,” jelasnya.

Selain itu, Lanjut Doktor muda itu, dari sisi kesehatan pemerintah juga telah mengadakan berbagai alat modern diberbagai puskesmas dan Rumah Sakit. Kemudian bidang religi, bupati sudah menginstruksikan agar sholat lima waktu secara berjamaah di mesjid. begitupun juga dengan sholat subuh berjamaah, sampai-sampai gajian di mesjid usai melaksanakan sholat subuh. artinya perubahan sikap dan perilaku seseorang itu sangat berpengaruh terhadapa aparatur dan masyarakat. Dengan cara pengkajian ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, maka disitulah adanya keberkahan untuk Kabupaten Kolaka Timur.

“Khusus untuk agrobisnis, itu juga akan diukur produksipitas lahan dibidang pertanian, karena PRBD kita untuk pertumbuhan ekonomi 45 persen dipengaruhi oleh sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan air tawar. inilah yang kita ingin genjot, kalau pertanian yang 45 persen ini meningkat, tentu akan berpengaruh kepada ekonomi,” bebernya.

Sehingga nilai indikator ekonomi kita di Koltim berada pada sektor pertanian. olehnya itu, sektor jasapun pasti akan berpengaruh. kenapa? karena secara tidak langsung jika perkantoran berada di desa Lalingato, dan kantor DPRD berada di desa Simbalai, maka sektor jasa seperti ojek, warung, dan lain sebagainya, itu akan ikut berpengaruh. Sebab didalamnya ada perputaran ekonomi.

Kontributor : Dekri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *