ANDOLO, KORAN SULTRA- Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), kembali tercoreng namanya dihadapan publik. Jika sebelumnya Dinas Pendidikan itu dikabarkan adanya pengadaan website yang diduga bohong, kini bedah lagi. Dinas pendidikan Konsel itu kembali tercoreng, dengan adanya lima orang oknum pegawai yang tertangkap tangan oleh pihak Tim saiber pungli dari satuan reserse dan kriminal umum Polres Konsel.
Kejadian itu diketahui saat Tim Seber Pungli melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), di dinas pendidikan Konsel. Para Tim menemukan sejumlah uang tunai didalam berkas sertifikasi guru.
OTT yang dilaksanakan secara tiba-tiba itu, merupakan rangkaian tindak lanjut laporan masyarakat, terkait adanya transaksi pungli dibidang tenaga pendidikan yang terjadi sekitar pukul 13:00 Wita, Senin (27/2).
Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) umum Polres Konsel saat melakukan OTT di Dinas tersebut, menemukan lima orang pegawai sedang mengumpul berkas para guru penerima sertifikasi, yang didalam berkas tersebut terdapat sejumlah uang tunai.
Operasi yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Konsel Iptu Ismail SH itu, menemukan sejumlah uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Uang tersebut diduga dipergunakan untuk memperlancar pengurusan pendataan sertifikasi guru di daerah tersebut.
“Seperti yang dilaporkan RD ini, bahwa dalam pengurusanya ada pembayaran yang telah ditentukan atau ‘dipatok’ oleh oknum di Dinas Pendidikan. Dengan keperluan pendataan berkasnya,” ungkap Iptu Ismail sesuai apa keterangan dari RD.
Kata Ismail, saat ini pihaknya telah mengamankan 5 orang staf, beserta barang buktinya. Diantaranya, uang tunai dan berkas-berkas pengurusan sertifikasi guru. Yang selanjutnya bakal diamankan di mapolres konsel.
Dari pantauan Koran Sultra, setelah kejadian kantor tersebut terlihat seperti gersang. Tidak ditemukan satu orang pun pejabat Diknas yang bisa dimintai keterangan. Yang ditemui hanya ada beberapa staf biasa, dan menyebutkan jika para petinggi Diknas saat itu sedang berada di luar kantor.
