
LASUSUA, KORAN SULTRA-Kepala Desa Beringin, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi tenggara (Sultra), diduga menyelewengkan honor aparat desa selama dua tahun 2015 dan 2016. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu Hansip desa Nurdin.
Ia yang mewakili rekan hansip lainnya menjelaskan, sekitar tiga orang hansip yang masih aktif termaksud dirinya, hingga saat ini belum dibayarkan honornya oleh Kepala Desa (Kades) Beringin di 2015 dan 2016. Padahal mereka dinyatakan masih aktif bekerja, termaksud pada kegiatan Pemilukada yang baru dilaksanakan di Kolut.
“Hingga saat ini honor kami belum dibayarkan. Alasannya, karena kami itu tidak mempunyai Ijasa SMA ataupun SMP, sedangkan sudah tertuang di undang undang, jika hansip desa katanya minimal tamatan SMA, kades akan bayar gaji kami jika kami urus lebih dahulu ijasah,” kata Nurdin dengan nada sedih.
Sementara itu salah satu aparat Besa Beringin mengungkapkan, Jika alasan kades tidak membayarkan honor hansip hanya karena tidak memiliki ijasa, mengapa kades tersebut mengangkat ketiga hansip tersebut sebagai aparat desa. Tanpa mempertanyakan lebih awal latar belakang pendidikannya dahulu.
Yang anehnya kata dia, pihak Kades masih memasukan nama ke tiga hansip itu didalam pelaporan pertanggung jawabannya. Dan juga masih menggunakan mereka di pilkada Kolut kemarin.
“Saya juga kasihan pada mereka, karena sudah melaksanakan kewajibannya sebagai hansip, meskipun hak mereka belum diberikan,” katanya.
Sementara itu Bendahara Desa Beringin H Baharuddin, saat dikonfirmasi terkait gaji para hansip yang belum dibayarkan hingga saat ini mengatakan, jika semu gaji aparat desa termaksud hansip sudah dibayarkan dan tidak ada masalah.
Informasi yang berhasil dihimpun Koran Sultra, selain tiga honor hansip belum dibayarkan, Kades juga dikabarkan mengelola Anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) dan anggaran Dana Desa (DD) secara tidak transparan.
Hal itu diketahui, dalam LPJ kades tidak memperbolehkan aparat desa mengetahuinya pengelolaan keuangan selain bendahara desa.
BACA JUGA: Pasar Lapai Kolut Terbakar, satu Mobil Rusak