Imam Desa di Kolut Diduga Selewengkan Dana Buku Nika

Ilustrasi Buku Nika
Ilustrasi Buku Nika

LASUSUA, KORAN SULTRA–Seorang Imam Desa tidak hanya dipercayakan memimpin sholat di mesjid saja. Namun, peran imam desa dalam sebuah pernikahan sangat dibutuhkan dalam hal pengurusan buku nikah.

Namun, berbeda dengan Imam Desa Katoi, kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), yang dipercayakan mengurus buku nikah, namun sampai bertahun-tahun belum ada kejelasan tentang buku nikah tersebut.

Seperti yang dialami Muslimin, satu dari beberapa warga Katoi yang ikut mengeluh, lantaran sudah hampir setahun buku nikahnya tak kunjung diberikan oleh Imam desa Katoi. Muslimin mencurigai, uang yang telah diberikan untuk pengurusan buku nikah itu, diduga telah dipergunakan oleh imam desa katoi untuk keperluan pribadinya.

Muslimin mengaku, sudah beberapa kali mendatangi rumah Imdes tersebut, dan mempertanyakan tentang buku nikanya, tetapi selalu dijawab dengan berbagai alasan. Padahal semua persyaratan dalam pembuatan buku nikah sudah ia dilengkapi, ditambah biaya administrasi sebesar satu juta. “Persyaratannya sudah saya lengkapi beserta dengan administrasinya,” katanya.

Untuk itu, Muslimin akan memperkarakan masalah tersebut kepihak yang berwajib, apabila imam desa tersebut tidak segera memberikan kejelasan tentang buku nikahnya. Karena menurutnya, hal tersebut sudah masuk dalam kategori penipuan. “Saya akan laporkan kepolisi tentang kasus penipuan,” tegas Muslimin.

Kepala Desa Katoi, Sudirmang, mengaku tidak tahu menahu tentang keterlambatan buku nikah tersebut.

“Saya tidak tahu-menahu soal buku nikah tersebut, setahu saya, semua berkas untuk pengurusan buku nikah itu sudah rampung. Tinggal imam desa yang teruskan sampai ke Kantor Urusan Agama (KUA) lasusua,” katanya.

Imdes Katoi, Suparma yang dihubungi lewat ponselnya mengatakan, keterlambatan pengurusan buku nikah warga katoi tersebut dikarenakan, berkas yang diberikan belum sepenuhnya lengkap,

“Berkasnya belum terlalu lengkap, dan kalau saya ke kantor KUA lasusua, kepala KUA jarang berada di kantornya,” katanya.

Kontributor : Fyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *