
LASUSUA, KORAN SULTRA.COM– Trendnya penyebrangan tali Plying Fox Ala Kolaka Utara menantang maut diDusun Empat Desa Maroko Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, diburu warga. warga sengaja datang liburan hari minggu , karena ingin melihat dari dekat dan mencoba penyebrangan tali ala plying fox ala kolaka utara yang menjadi objek wisata baru bagi pengunjung yang ingin menguji adrenalinnya.
Pengunjung tidak hanya warga diKecamatan Ranteangin dan Kecamatan Wawo . tetapi warga dari kecamatan lain datang mencoba tantangan maut Flying Fox Ala Kolaka Utara dengan melintas sungai Ranteangin dari Desa Tinukari Kecamatan Ranteangin menyebrang keDusun Empat Desa Maroko Kecamatan Wawo sejauh lima puluh meter.
Salah satu pengunjung Nita warga Lasusua menjelaskan minggu (06/08) viralnya di media cetak dan media elektronik penyebrangan tali Plying Fox Ala Kolaka Utara membuat saya dan teman-teman panasaran dan ingin mencoba penyebrangan tersebut.
“Pertama Kali menyebrang perasaan takut tapi kalau sudah sering menyebrang perasaan takut menjadi hilang dan yang ada perasaan terhibur,” ujarnya
Kasihan juga warga apalagi pelajar yang berangkat kesekolah, sekarang dimusim kemarau saja terlihat ekstrim apalagit musim hujan dan banjir, pasti mengerikan melintas dipenyebrangan ini,” ujarnya
nita bersama temanya sengaja datang dihari libur karena ingin merasakan derita warga desa maroko yang bergantung diatas tali sleng yang berarus deras, wargapun tidak luput berselfi ria dan sebagian mandi disungai, ada beberapa pengunjung mencoba menyebrangi sungai ranteangin dengan kedalaman dua meter saat musim kemarau
hal senada diungkapkan Hikbal warga Wawo, dirinya baru tau ada penyebrangan tali Plying Fox Ala Kolaka Utara di desa tinukari menuju desa Maroko.
“Pennyebrangannya sulit karena tangan jadi lecet akibat dari gesekan tali yang kita tarik, gimana motor dan orang naik terus ditarik sendiri pasti sulit karena bebannya berat,” ujarnya.
Ini bisa jadi objek wisata baru, selain menyebrang menggunakan tali yang dialas papan dan bamboo, pengunjung bisa menikmati dinginnya air sungai ranteangin. Warga lain harus mencoba tantangan ini karena ini satu-satunya penyebrangan menantang adrenalin diSulawesi Tenggara,” ungkapnya.