KOLAKA,KORAN SULTRA – warga didua Desa yakni Desa Lamunde Kecamatan Watubangga dan Desa Ranosangia Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka mendesak pemerintah Desa setempat untuk memberhentikan perawat yang bertugas didaerah mereka, pasalnya perawat ini dianggap lalai dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagaimana diketahui perawat kesehatan desa ini digaji menggunakan Dana Desa (DD) anggaran APBN melalui program Gerakan Masyarakat Mandiri (Gemari) Desa,Masyarakat setempat yang mulai “Gerah” karena perawat desanya jarang berkantor akhirnya menuntut agar Kadesnya memberhentikan mereka.
Kades Ranosangi, Ardin yang menerima pengaduan warganya langsung mengambil langkah tegas, Dirinya langsung memberhentikan Perawat yang bertugas didesanya ” Sesuai desakan warga agar kami memberhentikan perawat di desa ranosangia ini, dan hal itu telah kami lakukan” katanya.
Sebelum memberhentikan perawat Desa ini, Katanya. Pihaknya terlebih dahulu menyelesaikan segala sangkutan pembayaran upah Perawat tersebut.
Menurut Ardin, langkah pemberhentian Perawat Desa ini sesuai keluhan warga ” masyarakat sering mengeluh terus dengan tidak pernahnya hadir pada saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan didesa ini, padahal warga masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan setiap saat didesa” ungkapnya.
“saya juga heran kenapa perawat Desa ini bermalas malasan saja padahal kami tidak pernah terlambat membayarkan gayarkan bahkan dia hadir kadang cuma tiga kali dalam satu bulannya, padahal aturannya dia harus melayani masyarakat satu kali dua puluh empat jam, makanya sesuai desakan masyarakat saya akhirnya saya memutuskan untuk memberhentikan sebagai perawat desa” ungkap Ardin saat ditemui Koran Sultra baru baru ini.
Hal yang sama juga terjadi didesa Lamunde warga setempat juga mengeluhkan hal yang sama, Agustia Kades Lamunde saat ditemui membenarkan ada oknum perawat didesanya yang selama ini jarang datang untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan didesanya,”saya juga akan melakukan teguran nantinya kalau ada oknum perawat didesa ini yang malas untuk datang bertugas” katanya.
” Dan jika sesuai dengan keluhan warga, kami tidak segan – segan untuk memberhentika perawat yang bermalas – malasan dan kalau itu memang benar benar sesuai keluhan warga, mereka kan dibayar untuk melakukan tugasnya dalam pelayanan mengapa harus malas malasan” tegasnya.
Dirinya juga mengakui ada oknum perawat didesanya yang tingkat kehadirannya minim, ” memang ada yang seperti itu hanya datang seminggu kadang tiga kali saja,dan saya akan memanggil nantinya dan akan tegur apabila masih malas malasan untuk melayani warga dalam tugasnya” tutur Kades.
dirinya kembali menegaskan tak segan – segan memberhentikan perawat yang malas,” Kan saya yang yang gaji melalui DD Desa, makanya saya wajib memberhentikanya dan ataupun sebaliknya.itu ada aturan mainnya” tutur Agustian pada Koran Sultra dikediamannya.
KONTRIBUTOR : ASRI JONI