Lasusua, Koran Sultra – Warga Desa Loka Kecamatan Tolala Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara Keluhkan jalan rusak dan perkebunan dirusak perusahaan tambang milik PT Kreatif. Warga sudah pernah mengadukan kepihak perusahaan, namun sampai saat ini tidak ada respon ganti rugi lahan perkebunan Merica milik warga.
Run salah satu warga desa Loka yang dihubungi HPnya Rabu (18/10/20170 mengatakan, perusakan perkebunan dan jalan oleh PT Kreatif sudah berjalan beberapa pekan. namun hingga saat ini pihak perusahaan belum ada ganti rugi lahan dan perbaikan jalan yang rusak.
“Kebun merica saya hampir satu hektar dirusak dan dibuat jalan pengangkutan biji nikel menuju Desa Patikala. belum lagi kalau hujan limbah pengalian dan tumpahan biji nikel berhamburan dimana-mana,” ungkapnya.
Akibat dari aktifitas PT Kreatif warga telah dirugikan karena kebun tanaman merica rusak dan mati, sementara jalan yang dilalui Mobil pengangkut biji nikel menjadi rusak dan jalan berlumpur dan licin saat hujan turun. ungkapnya
Kami akan menunggu beberapa hari dan apabila tidak ada niat pihak perusahaan PT Kreatif untuk melakukan ganti rugi maka kami akan tutup aktifitas tambang di desa Loka. ujarnya
informasi yang dihimpun koransultra.com, satu unit kapal tongkang yang berlabuhan didesa Patikala sudah melakukan pemuatan yang diduga tanpa dokumen yang lengkap antaranya tidak memiliki izin pelabuhan Jetti.
Dugaan pengambilan biji nikel ilegal yang dilakukan PT Celebessi Mulia Utama didesa Patikala sudah dua kali pemuatan, sementara aparat tidak mengambil tindakan tegas sesuai aturan Kementerian SDM pusat.
Sementara ada warga Kecamatan batuputih yang melaporkan adanya pengambilan biji nikel diKecamatan Batuputih, itu tidak benar karena saya sudah menanyakan kebeberapa warga diKecamatan Batuputih tidak ada yang melaporkan dan ini ada kemungkinan Kelompok atau orang-orang suruhan yang sengaja adu domba warga Batuputih. ujar Ilham warga desa Lelewawo.
“Jangan adu domba warga Kecamatan Batuputih yang sudah hidup tenang dengan aktifitasnya masing-masing,” ungkapnya.
KONTRIBUTOR : ISRAIL YANAS