Raha, Koran Sultra – Suhu politik jelang pemilihan kepala daerah mendatang mulai terasa hangatnya, partai pengusung kandidat calon mulai memanaskan mesin – mesin politiknya guna meraih simpati masyarakat demi unggulnya paslon yang didukung.
Begitupula halnya yang terjadi di Kabupaten Muna, saat ini mulai santer ditengah masyarakat adanya salah satu figur yang bakalan maju sebagai salah satu kandidat pada pilkada mendatang, padahal pemilihan kepala daerah masih beberapa tahun lagi baru dilaksanakan.
Tak tanggung – tanggung, isu yang berkembang di Muna ini yakni LM Rajiun Tumada yang kini menjabat sebagai Bupati Muna Barat (Mubar) dikabarkan bakal menjadi rival pasangan Rusman Emba – Malik Ditu pada pilkada yang akan dihelat dua tahun lagi. Tak hanya itu kekinian kabarnya Bupati Muna, Rusman Emba “Gelisah” atas rumor yang tengah berkembang ini.
Saat ini tersiar, rencananya sebuah event besar akan digelar di Wilayah Administrasi Kabupaten Muna yakni di Desa Bangkali Kecamatan Watopute dimana nantinya Bupati Muna Barat (Mubar) LM Rajiun Tumada “kabarnya” yang akan meresmikan kegiatan Volly yang digagas dengan nama Brigadir Sowite Bersatu (BSB).
Menanggapi rumor yang kini tengah berkembang ini, Bupati Muna Rusman Emba mengaku tak gentar terkait hal itu, saat ini katanya kegelisahan dirinya yakni melihat persoalan rakyat dan bagaimana kedepannya menciptakan kesejahteraan. Selain itu dirinya menilai seorang politisi tentu memiliki strategi masing masing. Ungkapnya saat ditemui rabu 04/04.
Bupati Muna bahkan mempersilahakan dan justru katanya merupakan satu kesukuran untuk datang ke Muna disebakan ternyata masuk dalam sebuah konsep “Mai Tewuna”(Datang di Muna) yang membuat banyak wisatawan atau pengunjung gelisah datang di Muna, dan ternyata konsep tersebut berhasil.
” Paling tidak pak Rajiun banyak memiliki pengalaman membangun di Mubar, hanya kita berharap jangan buat gaduh ” katanya.
Lanjutnya, seorang politisi itu miliki strategi masing masing dan jangan menciptakan seakan akan tidak mencintai daerahnya, ” contohnya banyak kegitan didatangkan ke Muna, seharusnya bagaimana membuat Mubar itu bergairah karena saya salah satu tokoh pemekaran Mubar sampai dengan hari ini ketika pemimpin tidak meperhatikan Mubar berarti dia diangap gagal membangun Mubar, ” ujar mantan senator DPD RI.
Kata Bupati Muna, berbeda seorang politis dan seroang pemimpin baru, kalau seorang politisi tidak berbicara pencitraan tetapi berbicara soal karya, kalau hanya menjadi pencitraan bukan Negarawan tetapi kepentingan diri sendiri.
“kalau kita menjadi pemimpin apakah kita sudah menjawab amanah rakyat. Dan saya kira masih lama untuk pertarungan pilkada ditahun 2020, “ujar mantan ketua DPRD Prov Sultra ini.
KONTRIBUTOR : BENSAR