Lasusua, Koran Sultra – Material longsor yang amblas dan turun dari gunung berada di kawasan Desa Ngapa , Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Ini merupakan lintasan Jalan Transsulawesi (jalan Nasional) menghubungkan , Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Tumpukan material longsor itu mengancam keselamatan para pengguna jalan akibat belum dibersihkan hingga kini. Senin (01/07/2018).
Tinjauan Koran Sultra, tumpukan material longsor yang menumpuk di lintasan jalan Nasional Transsulawesi itu berupa tanah, bongkahan batu gunung, batang pohon Coklat dan cengkeh. Selain badan jalan semakin sempit dan pengguna kendaraan terpaksa ekstra berhati hati saat melintasi tumpukan material longsor yang persisnya berada di salah satu tikungan dengan 90 derajat.
Menurut Pengendara roda empat, Rudi (32) Warga Ngapa mengatakan, Sisa dan tumpukan material longsor yang nyaris menutupi badan jalan Transsulawesi di kawasan Desa Ngapa -Desa Tanggeawo tersebut tak kunjung dibersihkan oleh pemerintah Provensi. Sehingga rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Sisa tumpukan material longsor tersebut terkesan dibiarkan. Padahal lintasan itu padat dan ramai dilalui pengguna kendaraan baik siang maupun malam hari Yang melintas antara Kabupaten Kolaka Utara (Sultra) – Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun, hingga kini belum ada upaya dan tanda tanda akan dibersihkan. Seharusnya masalah kecil seperti hal itu jangan disepelekan. Karena bisa mengancam keselamatan warga yang menggunakan jalan tersebut,” ungkapnya.
Kontraktor yang memenangkan tender Pemeliharaan jalan Nasional Trassulawesi, agar membersihkan dan membuang tumpukan sisa material longsor tersebut, Karena saat hujan Material tanah merambah jalan yang mengakibatkan jalan licin dan sudah banyak yang menjadi Korban. ungkapnya
Kami berharap, Pemerintah Provinsi menyerahkan penanganannya ke Pemerintah Kabupaten, agar penanganannya lebih cepat, ini yang harus dipikirkan Pemerintah Provinsi sebab Setiap hujan pasti lonsor, jangan nanti ada korban tewas baru panik. terangnya.
KONTRIBUTOR : ISRAIL YANAS