Baubau, Koransultra.com – Aksi unjuk rasa aktivis Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Baubau, di depan kantor wali kota Baubau, Sultra, 13 November 2018, berlangsung ricuh.
Puluhan massa aksi yang meminta pemerintah agar mewujudkan sistem pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis di Kota Baubau itu berujung bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Baubau yang mengawal massa aksi.
Kericuhan tersebut diduga dipicu oleh oknum Satpol PP yang sudah terpancing emosi karena tindakan massa aksi yang membakar kardus bekas didalam keranda mayat yang dibungkus kain putih.
Satpol PP yang berusaha memadamkan api dengan cara menendang, menyebabkan api yang menyala mengenai masa. Sehingga mengakibatkan keduanya saling bentrok.
“Kami mencurigai ada tindakan represif kepada masa aksi. Jadi secara kelembagaan kami akan usut dan laporkan tindakan kriminal ini,” kata Ketua LMND, Farhan, pada Koran Sultra.
Tindak oknum Satpol PP kata Farhan, sudah dilaporkan kepihak yang berwajib. Namun hingga saat ini, belum ada solusi jelas.
“Kita sudah laporkan ke polisi atas penganiyaan kepada anggota kami. Anggota kami juga sudah di visum sebagai bukti untuk dipegang oleh penyidik laporan kami,” terang Farhan, Sabtu 17 November 2018.
Kontributor : Muhlis