Imunisasi memberikan kekebalan tubuh secara buatan dengan pembentukan antibodi sehingga melindungi anak dan mengurangi keparahan penyakit. Imunisasi merupakan upaya memperoleh kekebalan tubuh secara buatan melalui pemberian kuman hidup yang dilemahkan atau bagian tubuh dari kuman untuk membentuk antibodi.
Dari data diatas kita tahu bahwa stunting menjadi suatu masalah yang perlu untuk dipahami dan diatasi. Tentu memiliki anak yang tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan usianya akan membuat hati kita menjadi sedih.
Namun untuk beberapa orang tua diluar sana mungkin masih membiarkan hal ini terjadi karena kurang pengetahuan, sumber daya yang tidak cukup dan faktor-faktor lainnya.
Sebelum lebih jauh merenungi kenapa anak kita tidak tumbuh dengan baik, sebaiknya kita pahami dulu stunting dan cara pencegahannya.
Apakah Stunting Sama Dengan Kerdil?
Stunting adalah keadaan pada anak dimana pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya. Stunting dapat diukur dengan tinggi badan/usia dan apabila hasilnya 2 deviasi dibawah rata-rata kurva pertumbuhan WHO maka dapat dikatakan stunting.
Stunting dan kerdil dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya. Stunting disebabkan karena kekurangan gizi sedangkan kerdil disebabkan oleh gangguan hormon atau keturunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa stunting tidak sama dengan kerdil.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Sebelum mengetahui cara mencegah stunting, terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi stunting itu sendiri, antara lain status sosial-ekonomi, asupan gizi, infeksi, status gizi masa kehamilan, dan lingkungan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya stunting pada anak adalah memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan, menjaga kebersihan diri dan makanan, serta memperluas pengetahuan mengenai asupan gizi pada masa tumbuh kembang anak.
Peran pemerintah terutama Kementerian Kesehatan untuk mencegah terjadinya stunting juga tidak bisa diabaikan.
Asupan gizi yang bagaimana sebaiknya yang diterapkan dari bayi untuk mencegah stunting ?
Makanan yang diberikan diusahakan memenuhi kandungan protein, vitamin, dan mineral serta disesuaikan dengan tumbuh kembang anak itu sendiri. Pemberian jenis makanan lunak ataupun padat menjadi hal yang perlu dipertimbangkan juga dalam pemenuhan gizi.
Jenis makanan untuk balita ditentukan berdasarkan usianya. Pemberian makanan pendamping ASI juga penting untuk diberikan dalam menjaga asupan gizi pada balita.
Berikut gejala penyakit TBC secara umum:
Batuk terus-menerus. Gejala yang umum dari TBC adalah batuk terus-menerus dan menyakitkan selama lebih dari 2 minggu. …
Batuk darah. …
Penurunan berat badan. …
Demam. …
Lemah. …
Rasa sakit di paru-paru. …
Infeksi yang tidak kunjung sembuh. …
Menggigil di malam hari.